What's new

Indonesia Defence Forum

A lot cheaper to procure then the Su-35 even. Through loans under the US's Foreign Military Sales program, the Kuwait Air Force procured 22 F/A-18E's and 8 F/A-18F's along with associated weapons and equipment for $1.5 billion. Couple that with the KC-46, the E-7A, and the P-8 you could give the TNI-AU cost efficient, world class capability. No other company does better bulk deals than Boeing.

https://news.usni.org/2018/06/28/kuwait-finalizes-contract-for-28-super-hornets
Not gonna lie, i have certain with KC46, even USAF&pentagon itself got messed up with this program.
https://t.co/qF4bYFmun2?amp=1
https://www.military.com/daily-news...eded-fight.html/amp?__twitter_impression=true
 
Yonif mekanis 413 latihan bantuan tempur

ES-C-WVU8AE0rir.jpeg
ES-C-WMUwAEAK8S.jpeg
ES-C-WKU8AAiQ_p.jpeg
ES-C-WUUwAIJIa2.jpeg


It is possible all of our frontline units had been equipped with standard vest plate carrier (the black ones)

Routine patroller in Papua

ES59ihbVAAA23V6.jpeg
ES59jQBUUAInwLq.jpeg
ES59kRHU4AEafwz.jpeg


Hope no more drag rim koppel style at the frontline anymore
 
I still find it pretty funny that they went with black over costs even though Olive Drab or Ranger Green isn't that far off when it comes to price per meters.
 
Drone MALE Elang Hitam bakal uji terbang perdana Oktober 2020
Jumat, 13 Maret 2020 18:58 WIB

0E008C66-0A7B-493F-8C02-BF988F446330.jpeg

BPPT bersama Konsorsium PUNA MALE Kombatan, siap melakukan akselerasi
Bandung (ANTARA) - Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Dirgantara Indonesia Gita Amperiawan mengatakan pesawat udara nir awak (PUNA/drone) Medium Altitude Long Endurance (MALE) Elang Hitam bakal uji terbang perdana pada Oktober 2020.

“Kemudian kita lanjut ke proses sertifikasi untuk flight test,” kata Gita kepada ANTARA di salah satu hanggar PT Dirgantara Indonesia (DI) di Bandung, Jumat.

“Jadi tes terbang, tes terbang akan dikerjakan sampai 2021 untuk bisa dapatkan type certificate sebagai MALE Surveillance. Dan kita akan lanjut terus mengintegrasikan senjata, weaponize. Nah itu kita mengharapkan di 2023 itu type certificate untuk kombatan MALE bisa kita dapat,” ujar dia.

MALE Elang Hitam merupakan drone yang dikembangkan sebuah konsorsium yang melibatkan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), PT Dirgantara Indonesia, PT LEN, Institut Teknologi Bandung (ITB), Kementerian Pertahanan, TNI Angakatan Udara dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).

Uji terbang drone Elang Hitam, menurut dia, akan dilakukan di lokasi sebenarnya pesawat tanpa awak tersebut akan digunakan untuk pengawasan, seperti perairan Natuna di Kepulauan Riau.

Baca juga: Pesawat udara nirawak "Elang Hitam" diluncurkan
Baca juga: PTDI kenalkan pesawat nirawak untuk menangkal ancaman teritorial

Sebelumnya Kepala BPPT Hammam Riza mengatakan pembangunan drone Elang Hitam sebagai pesawat tanpa awak dengan kemampuan kombatan akan diakselerasi.

"Rencana percepatan pembangunan PUNA Elang Hitam, sudah kami paparkan saat agenda rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR, Senin (3/2), di gedung DPR RI, Jakarta. Paparan terkait penguasaan teknologi Drone tersebut juga saya sampaikan selanjutnya kepada Menristek/BRIN pada agenda Rakor Kemenristek/BRIN," katanya.

Prototipe PUNA Elang Hitam (EH-1) juga sudah ditampilkan dalam Pameran Industri Pertahanan yg digelar oleh Kementerian Pertahanan.

Saat itu Presiden Joko Widodo bersama Menko Polhukam, Menteri Pertahanan, Kepala KSP juga telah melihat langsung drone Elang Hitam buatan anak bangsa itu, kata Hammam.

Skema pengembangan awal drone MALE Elang Hitam tersebut akan memiliki sertifikat sebagai drone tempur pada 2024. Namun jika ada percepatan diharapkan di 2021 sudah dapat beroperasi guna menjaga kedaulatan wilayah tanah air, seperti di langit Natuna, dan kawasan T3 lainnya (Terluar, Terdepan, Tertinggal).

“Semoga percepatan pembangunan Drone Elang Hitam ini, dapat segera terwujud. BPPT bersama Konsorsium PUNA MALE Kombatan, siap melakukan akselerasi," ujar dia.

Baca juga: BPPT-PT DI buat tiga lagi prototipe pesawat nirawak MALE hingga 2024
Baca juga: Humaniora sepekan, kisah banjir dan pesawat nirawak "Elang Hitam"


Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Arief Mujayatno
COPYRIGHT © ANTARA 2020

Drone MALE Elang Hitam PT DI bakal terbang perdana Oktober 2020

https://m.antaranews.com/berita/135...-hitam-bakal-uji-terbang-perdana-oktober-2020

i think it will possible as long as we are only using mature components and not needed further research to augment the capability beyond our limited technology scope and funding
 
KAPAL KKP BAKAL DILENGKAPI MERIAM AIR
15 MARET 2020 DIANEKO_LC TINGGALKAN KOMENTAR
kkp-orca.jpg

Orca milik KKP (Istimewa)

Kementerian Kelautan dan Perikanan akan melengkapi kapal pengawas dengan water cannon atau meriam air untuk menghalau kapal-kapal asing yang melakukan pencurian ikan di perairan Indonesia.

“Kami akan lengkapi dengan meriam air. Saya pikir ini efektif dan tidak melanggar ketentuan,” kata Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, sebagaimana dilansir dari laman Antara (13/ 03/ 2020).

Menteri Edhy telah meninjau perlengkapan persenjataan dan bertahan di kantor PT Pindad, Bandung, 12 Maret.

Rencananya PT Pindad yang akan menyediakan perlengkapan bertahan untuk kapal-kapal milik Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) ini.

Selain water cannon untuk kapal pengawas, PT Pindad juga menawarkan alutsista lain untuk menjaga laut dari illegal fishing yaitu tank boat.

Menurut perwakilan PT Pindad, tank tersebut berukuran 18 x 6 meter dengan kapasitas kru sebanyak 60 orang. Tank boat itu, kata dia, bisa melaju dengan kecepatan 40 knot. Meski demikian, kendaraan tempur itu masih dalam tahap pengembangan.

Rencana tersebut tentu merupakan angin segar dalam rangka penguatan pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan yang saat ini sedang dilakukan oleh KKP sebagai upaya dalam memberantas illegal fishing di wilayah pengelolaan perikanan Indonesia.

Kerja sama antara KKP dan PT Pindad (Persero) ini sendiri telah terjalin cukup baik khususnya dalam pemenuhan sanjata bagi Awak Kapal Pengawas Perikanan.

Pada tahun 2006, Ditjen PSDKP melakukan pengadaan senjata laras panjang PM1 A-2 sebanyak 175 pucuk dan pistol P-3A sebanyak 75 pucuk.

Sedangkan pada tahun 2016 Ditjen PSDKP juga melakukan pengadaan 75 pucuk senjata SS-1.222 dan 10.000 butir amunisinya diadakan pada tahun 2017.

Kunjungan Menteri Edhy ke PT Pindad juga sekaligus melihat dan mencoba senjata taktis petugas PSDKP di lapangan.

Menteri Edhy sempat mencoba senjata laras panjang SS2-V4HB dan SS2-V2. Menurut Edhy, PSDKP akan menambah senjata laras panjang untuk petugas di lapangan.

“Kami akan menambah sekitar 100 senjata agar secara psikologis kepercayaan,” kata Menteri Edhy.

Editor: (D.E.S)

https://lancerdefense.com/2020/03/15/kapal-kkp-bakal-dilengkapi-meriam-air/
 
That new digital camo really blend with the surrounding but i thought they were a PLA soldier at first ...

Me too, i think it was the best fatigue camo issued for our troops out there. Well if it was not for the striking similiarities with PLA camo, i will not against it
 
Me too, i think it was the best fatigue camo issued for our troops out there. Well if it was not for the striking similiarities with PLA camo, i will not against it
after seeing the environment they were placed in , is it better to actually get some Mule support system like donkey or horse to ease up the soldier .
 
Congrate to Indonesia to end the "flip-flop" for many years ... Finally Indonesia made a "right" decision to "shutdown" its SU-35 and KFX/IFX projects ...May be ...further action to "freeze" all of your new "unrealistic" acquisition of "alutsista" should be seriously considered to secure your fiscal which deteriorated significantly since 2019 ....:pleasantry:
 
Last edited:
PINDAD SIAP TINGKATKAN KERJASAMA ALUTSISTA DENGAN TNI
1._Dirpalad_.jpeg



PT Pindad (Persero) siap meningkatkan hubungan yang lebih erat dengan Direktorat Peralatan Angkatan Darat.

Hal tersebut dikemukakan Direktur Produk Bisnis Pertahanan dan Keamanan, Heru Puryanto saat menerima kungjungan Direktur Peralatan Angkatan Darat, Brigjen TNI Subagyo bersama rombongan di Kantor Pusat PT Pindad, Jumat, (13/03/2020).

Selain itu Heru Puryanto menyampaikan apresiasi positif atas kerjasama yang telah terjalin dengan baik sebelumnya.

“Kita siap menjalin hubungan yang lebih erat, apresiasi setinggi-tingginya untuk 2019 yang telah berjalan dengan baik, pada tahun 2020 ini kita bisa meningkatkan kerjasama dan berbagai hal dengan material untuk TNI AD,” ujarnya.

Heru mengaku bahwa saat ini, Pindad tengah mendapatkan tantangan cukup banyak dari Kementerian Pertahanan, salah satunya yaitu Pindad didorong untuk memenuhi peralatan untuk TNI mulai dari senjata yang ditargetkan harus menyiapkan 25 ribu pucuk senjata dalam waktu dekat, kendaraan tempur maupun munisi.

Sementara itu, Dirpalad Subagyo mengutarakan hubungan yang baik dan intensifnya antara Pindad dengan Ditpalad. Menurutnya terkait hal-hal yang masih kurang dalam produk Pindad dan keunggulan produk sudah menjadi bagian dari personil di Ditpalad.

“Saya pikir, Pindad ini bagian dari TNI, saya nyatakan secara pribadi kita pasukan pemukul Pindad segala permasalahan produk pindad tentunya bisa menjadi pekerjaan kita juga,” ujar Subagyo.

Menurutnya, Ditpalad memiliki peran fungsi pembina material yang meliputi senjata, munisi dan kendaraan khusus, sekaligus partner Pindad untuk bisa mewujudkan kemandirian material yang dibutuhkan.

Subagyo juga menuturkan dalam rangka mendukung pemeliharaan, fungsi, maupun saat menyiapkan suku cadang atas produk unggulan pihaknya siap berkolaborasi secara penuh. Ia menginginkan adanya “transfer knowledge”secara langsung tak hanya tim asistensi teknik saja yang bertandang ke kesatuan, akan tetapi personel Ditpalad juga yang mendapatkan pelatihan secara intensif di Pindad.


https://www.pindad.com/pindad-siap-tingkatkan-kerjasama-alutsista-dengan-tni
 
Back
Top Bottom