What's new

Indonesia Defence Forum

What so sudden.
Pembuat Kapal Damen Jajaki Order Baja Krakatau Steel (KRAS)
Damen telah menggandeng Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) dan Kementerian Pertahanan untuk menyelesaikan pesanan kapal.
Duwi Setiya Ariyanti - Bisnis.com
19 Februari 2020 - 12:40 WIB
damen-duwi-mtb.jpg

Suasana pabrik kapal Damen di Gorinchem, Belanda. Perusahaan menyelesaikan pesanan 160 kapal setiap tahun dengan kontributor pendapatan terbesar berasal dari Eropa yakni 32 persen dan Asia Pasifik 28 persen. - Bisnis / Duwi Setiya Ariyanti
Pemerintah Siapkan Insentif, KRAS tetap Fokus Perbaikan Kinerja
Adapun, sebagian proses pembangunan kapal dilakukan di Indonesia dengan menggandeng pabrikan kapal lokal termasuk PT PAL. Menurutnya, selain melakukan kemitraan dengan produsen kapal dalam negeri, pihaknya menjajaki kerja sama dengan mitra lokal seperti Krakatau Steel untuk memasok baja dengan spesifikasi khusus.

Kemitraan lain yang turut dijajaki yakni dengan PT LEN dan PT Pindad sehingga pembuatan kapal bisa melibatkan industri lokal.

Baca Juga : Restrukturisasi Utang Krakatau Steel, Risiko Kredit Bank Mandiri Aman
“Kami sudah bicara dengan PT Pindad, Krakatau Steel. Saat ini Krakatau Steel enggak punya baja khusus. Kami sedang membicarakan apakah mereka bisa membuat baja sesuai spesifikasi kami," katanya saat mengunjungi kantor pusat Damen di Gorinchem, Belanda, Senin (19/2/2020).

Dia menilai pesanan kapal dari TNI AL dan Kementerian Pertahanan dengan skema ini bisa membuka peluang ekspor produk kapal dari Indonesia. Hal itu, katanya, telah dilakukan di Vietnam. Di Vietnam, dia berujar, ekspor kapal dimulai dari pesanan kapal Pemerintah.

Lalu, pada 15 tahun lalu pengiriman kapal yang dibuat sepenuhnya. Hingga kini, setidaknya 300 kapal telah dibuat dan dikirim. “Model ini juga yang akan dilakukan di Indonesia,” katanya.

Damen mengumpulkan pendapatan sebesar 2 miliar euro sepanjang 2019. Kontribusi terbesar penjualan kapal berasal dari Eropa dengan porsi 32 persen dan Asia Pasifik dengan 28 persen. Pesanan kapal terbanyak yang telah diselesaikan jenis work boat dan tug serta kapal cepat.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini : kapal, krakatau steel

Editor : M. Taufikul Basari

https://m.bisnis.com/market/read/20...-damen-jajaki-order-baja-krakatau-steel-kras#
 
What so sudden.
Pembuat Kapal Damen Jajaki Order Baja Krakatau Steel (KRAS)
Damen telah menggandeng Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) dan Kementerian Pertahanan untuk menyelesaikan pesanan kapal.
Duwi Setiya Ariyanti - Bisnis.com
19 Februari 2020 - 12:40 WIB
damen-duwi-mtb.jpg

Suasana pabrik kapal Damen di Gorinchem, Belanda. Perusahaan menyelesaikan pesanan 160 kapal setiap tahun dengan kontributor pendapatan terbesar berasal dari Eropa yakni 32 persen dan Asia Pasifik 28 persen. - Bisnis / Duwi Setiya Ariyanti
Pemerintah Siapkan Insentif, KRAS tetap Fokus Perbaikan Kinerja
Adapun, sebagian proses pembangunan kapal dilakukan di Indonesia dengan menggandeng pabrikan kapal lokal termasuk PT PAL. Menurutnya, selain melakukan kemitraan dengan produsen kapal dalam negeri, pihaknya menjajaki kerja sama dengan mitra lokal seperti Krakatau Steel untuk memasok baja dengan spesifikasi khusus.

Kemitraan lain yang turut dijajaki yakni dengan PT LEN dan PT Pindad sehingga pembuatan kapal bisa melibatkan industri lokal.

Baca Juga : Restrukturisasi Utang Krakatau Steel, Risiko Kredit Bank Mandiri Aman
“Kami sudah bicara dengan PT Pindad, Krakatau Steel. Saat ini Krakatau Steel enggak punya baja khusus. Kami sedang membicarakan apakah mereka bisa membuat baja sesuai spesifikasi kami," katanya saat mengunjungi kantor pusat Damen di Gorinchem, Belanda, Senin (19/2/2020).

Dia menilai pesanan kapal dari TNI AL dan Kementerian Pertahanan dengan skema ini bisa membuka peluang ekspor produk kapal dari Indonesia. Hal itu, katanya, telah dilakukan di Vietnam. Di Vietnam, dia berujar, ekspor kapal dimulai dari pesanan kapal Pemerintah.

Lalu, pada 15 tahun lalu pengiriman kapal yang dibuat sepenuhnya. Hingga kini, setidaknya 300 kapal telah dibuat dan dikirim. “Model ini juga yang akan dilakukan di Indonesia,” katanya.

Damen mengumpulkan pendapatan sebesar 2 miliar euro sepanjang 2019. Kontribusi terbesar penjualan kapal berasal dari Eropa dengan porsi 32 persen dan Asia Pasifik dengan 28 persen. Pesanan kapal terbanyak yang telah diselesaikan jenis work boat dan tug serta kapal cepat.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini : kapal, krakatau steel

Editor : M. Taufikul Basari

https://m.bisnis.com/market/read/20...-damen-jajaki-order-baja-krakatau-steel-kras#
either they changed their mind to provide indonesia with "Critical" parts and metallurgical know how transfer of technology to improve our foundry and other thing (something that actually we really need) , for pursuing the next contract of heavy frigate ? .
 
either they changed their mind to provide indonesia with "Critical" parts and metallurgical know how transfer of technology to improve our foundry and other thing (something that actually we really need) , for pursuing the next contract of heavy frigate ? .
Basically.
 
Just look at the title and reading them, this tirto. Id is had a subtle agenda and how they trying to elevate someone like Koman into relevance although it is not

https://tirto.id/ketika-moeldoko-bela-pembunuh-bangsa-papua-di-paniai-ezMU

One thing is clear, there is not "bangsa" Papua exist , papua is only a race or tribe same With Java as there is not Bangsa Java nor Bangsa Batak nor Bangsa Dayak exist within Indonesia . Their words of choice is clearly indicated Tirto. Id support rebellion and separatism
 
Just look at the title and reading them, this tirto. Id is had a subtle agenda and how they trying to elevate someone like Koman into relevance although it is not

https://tirto.id/ketika-moeldoko-bela-pembunuh-bangsa-papua-di-paniai-ezMU

One thing is clear, there is not "bangsa" Papua exist , papua is only a race or tribe same With Java as there is not Bangsa Java nor Bangsa Batak nor Bangsa Dayak exist within Indonesia . Their words of choice is clearly indicated Tirto. Id support rebellion and separatism
Their use of words actually imply there IS segregation in the first place. Like 'us and them' thing.

Instigator-*** motherfuckers, I tell you.
 
either they changed their mind to provide indonesia with "Critical" parts and metallurgical know how transfer of technology to improve our foundry and other thing (something that actually we really need) , for pursuing the next contract of heavy frigate ? .

If Damen gives us more ToT than any other competitor its good then

Hopefully we can build more Sigma 10514 and 9113 (supaya di kelas korvet-light frigate gk nambah jenis kapal lagi)

Just look at the title and reading them, this tirto. Id is had a subtle agenda and how they trying to elevate someone like Koman into relevance although it is not

https://tirto.id/ketika-moeldoko-bela-pembunuh-bangsa-papua-di-paniai-ezMU

One thing is clear, there is not "bangsa" Papua exist , papua is only a race or tribe same With Java as there is not Bangsa Java nor Bangsa Batak nor Bangsa Dayak exist within Indonesia . Their words of choice is clearly indicated Tirto. Id support rebellion and separatism

Their use of words actually imply there IS segregation in the first place. Like 'us and them' thing.

Instigator-*** motherfuckers, I tell you.

Tirto (and its SJW-SJW circles) is becoming more and more leftist + hypocrite in terms of Papua
 
Government discusses procurement of Sukhoi Su-35 fighter jets
20th Feb 2020 15:51

sukoi.jpg

Jakarta (ANTARA) - Coordinating Political, Legal, and Security Affairs Minister Mahfud M. D. held a coordination meeting with Defense Minister Prabowo Subianto and relevant ministers here on Thursday to discuss a plan to procure Sukhoi Su-35 fighter jets.

The other high-ranking officials partaking in the meeting held at the Coordinating Ministry for Political, Legal, and Security Affairs were Army Chief of Staff General Andika Perkasa, Air Force Chief of Staff Marshal Yuyu Sutisna, and Naval Chief of Staff Vice Admiral Mintoro Yulianto.

The Foreign Ministry’s spokesman Teuku Faizasyah and Deputy of Presidential Staff Jaleswari Pramodhawardani were also present at the closed-door meeting.

According to the meeting’s agenda from the Coordinating Ministry for Political, Legal, and Security Affairs, the meeting, which began at 9:30 a.m. local time, discussed latest developments in the procurement of main military armament systems for the 2020-2024 period.

After the meeting, some officials, who had attended the meeting, refused to divulge details on the meeting’s outcome.

The plan to procure other Sukhoi Su-35 fighter jets resurfaced after Defense Minister Prabowo Subianto had visited Moscow in late January this year. During the visit, Subianto had met with his Russian counterpart, Sergei Shoigu.

The plan to procure the Russian-made fighter jets has been in place since 2016 when Indonesian President Joko Widodo (Jokowi) held talks with Russian Presidsent Vladimir Putin.

Related news: Indonesia must wait for production of Sukhoi-35: Ambassador
Related news: US guarantees to not sanction Indonesia for purchasing Sukhoi
Related news: Govt sets up team to study planned procurement of Sukhoi
Translated by: Zuhdiar Laeis/Suharto
Editor: Sri Haryati

https://en.antaranews.com/news/141850/government-discusses-procurement-of-sukhoi-su-35-fighter-jets
 
Government plans to build 11 integrated border checkpoints in 2020
20th Feb 2020 17:25

GerbangPLBNSota.jpeg

Jakarta (ANTARA) - The Public Works and Housing Ministry plans to build 11 integrated border checkpoints in five provinces this year.

"One of the border checkpoints called PLBN Sota in Merauke (Papua) has been completed since its construction was started in 2019. Construction of the other border checkpoints will be started this year. The coordinating minister for political, legal and security affairs will report preparations for the inauguration of the border checkpoint to the president," Public Works and Housing Minister Basuku Hadimuljono noted in a press statement released on Thursday.

Construction of the remaining 10 border checkpoints will be completed at the end of December 2020, except for the Oepoli border checkpoint, which still awaits a state border agreement between Indonesian Foreign Minister Retno Marsudi and her Timor Leste counterparts, he revealed.

Construction of the 11 border checkpoints will cost an estimated Rp651 billion to be sourced from the budget fund allocated to the Public Works and Housing Ministry through the Directorate General of Housing, Planning and Urban Development this year.

He stated that the border checkpoints will not merely function as border crossing checkpoints but also as new economic growth centers by building markets, among others. As such, the presence of the border checkpoints will boost the local people's welfare.

The border checkpoints will be equipped with facilities, including the main building, integrated arrival check building, medical clinic, carwash/disinfectant, weighbridge, truck scanner, weight check building, and warehouse.

The plan to build 11 border checkpoints is stipulated in Presidential Instruction No. 1 of 2019 on the accelerated construction of 11 border checkpoints and supporting infrastructure and facilities in the border area.
Related news: Indonesia's West Kalimantan border road to be ready in 2021

Related news: Jokowi reviews border road construction aboard custom motorcycle

EDITED BY INE

Translated by: M Razi Rahman/Suharto
Editor: Fardah Assegaf

https://en.antaranews.com/news/1418...uild-11-integrated-border-checkpoints-in-2020
 
Philippine Defence Ministry delegation to sign MOU with Indonesia.

Pembelian Medium Tank, Perwakilan Filipina akan Datangi Indonesia

NASIONAL
20 Februari 2020, 20:23:27 WIB

ini-syarat-wajib-sebelum-belanja-senjata-api-dari-pt-pindad_m_159253-640x421.jpeg

Ilustrasi beberapa senjata keluaran PT Pindad (Dok. JawaPos.com)

JawaPos.com – Proses pemasaran medium tank buatan PT Pindad yang bekerjasama dengan Turki masih terus dilakukan. Sejauh ini negara yang telah menunjukan progres kesepakatan pembelian yakni Filipina.

Direktur Jenderal Potensi Pertahanan (Pothan) Kementerian Pertahanan RI, Bondan Tiara Sofyan mengatakan, pada 27 Februari 2020 mendatang utusan Kementerian Pertahanan Filipina akan berkunjung ke Indonesia. Mereka akan melakukan pendantanganan Momerandum of Understanding (MoU) atau nota kesepahaman.

“Undersecretary dari Kementerian Pertahanan Filipina akan datang menandatangani MoU untuk defense logistic,” kata Bondan di kantor Kemenhan, Jakarta, Kamis (20/2).

Bondan berharap adanya penandatanganan MoU ini bisa menyelesaikan kesepakatan pembelian medium tank. Meski begitu, dia belum merinci agenda lengkap kedatangan perwakilan Kementerian Pertahanan Filipina ke Indonesia.

Dia hanya memastikan rencananya, Filipina akan membeli medium tank dari Indonesia cukup banyak. “(Jumlahnya) puluhan, lupa tapi detailnya,” kata Bondan.

Sebelumnya, PT Pindad Indonesia dan FNSS Turki menandatangani kerja sama pembuatan purwarupa medium tank pada 2015 lalu. Tank ini sudah masuk tahap pembuatan sejak 2016 lalu.

Medium tank ini diberi nama Kaplan MT sedangkan di Indonesia disebut tank Harimau. Kendaraan tempur ini pernah dibawa ke Indonesia dan dipamerkan saat hari ulang tahun TNI pada 5 Oktober 2017 silam di Cilegon, Banten.

https://www.jawapos.com/nasional/20...k-perwakilan-filipina-akan-datangi-indonesia/
 
MONITORING DAN EVALUASI TOT RUDAL NASSAM
21 FEBRUARI 2020 DIANEKO_LC TINGGALKAN KOMENTAR


Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan Kemhan sebagai pembina teknologi Industri Pertahanan dalam melakukan peningkatan kemampuan Industri Pertahanan dengan melaksanakan program offset pengadaan Alpalhankam dari Luar Negeri.

Dilansir dari laman web Kemhan (17/ 2/ 2020), Kasubdit Imbal Dagang Kandungan Lokal dan Offset (IDKLO) Kolonel Tek Dedy Laksmono, SE. ST., MM. mewakili Dirtekindhan melaksanakan monitoring dan evaluasi serta memberikan pengarahan dan motivasi pada peserta kursus Missile Knowledge Course (MKC) pengadaan Rudal Pam Ibu Kota produk Nassam dari Kongsberg Norwegia.

Kursus dilaksanakan dari tanggal 3 s.d 14 Februari 2020 bertempat di Training Center PT DI Bandung.

monitoring-dan-evaluasi-tot-rudal-nassam.jpg


Kegiatan ini diikuti sebanyak 20 personel terdiri dari: Dislitbangau 2 org, Kohanudnas 2 org, PT. DI 5 org, PT. Pindad 5 org, PT. Len 3 Org dan PT. Datareka Integrasia 3 org. Adapun target dari kegiatan Missile Knowledge Course adalah agar peserta dapat memahami Knowledge Regarding Design, Flight Performance And The Missile Development Process.

Dalam kesempatan ini Kasubdit IDKLO menekankan kepada peserta agar mengikuti kegiatan dengan sungguh-sungguh dan penuh rasa tanggungjawab, mendokumentasikan seluruh ilmu yang diberikan dan menggali sebanyak-banyaknya teknologi tentang rudal dari pemberi materi.

Hal ini perlu disampaikan karena peserta merupakan orang-orang terpilih dari instansinya masing-masing yang nantinya merupakan tulang punggung dalam membangun dan mengembangkan rudal nasional sesuai kompetensinya.

monitoring-dan-evaluasi-tot-rudal-nassam-2.jpg


Materi ToT disampaikan oleh Mr. Eugene Fleemman dari Kongsberg dengan materi terdiri dari Missile Knowledge Course, Missile Transfer of Technology dan Tactical Software Components pada On the Job Training (OJT) di Norwegia yang rencananya akan dilaksanakan pada bulan Maret 2020.

Kegiatan di akhiri dengan Penandatangan Pakta Integritas oleh peserta dari industri pertahanan serta penyerahan Certifikat of Compliance kepada seluruh peserta.

Kegiatan monitoring dan evaluasi serta memberikan pengarahan dan motivasi pada peserta kursus Missile Knowledge Course (MKC) dari pengadaan Rudal Pam Ibu Kota produk Nassam dari Kongsberg Norwegia berjalan lancar.

All Photos: Monitoring dan Evaluasi ToT Rudal Nassam (Kemhan)

monitoring-dan-evaluasi-tot-rudal-nassam-3.png


Hmm, face of C705 with NSM brain?

Just how much Norway willing to do business with us and giving us more edge even including offering their own F16?
 
MONITORING DAN EVALUASI TOT RUDAL NASSAM
21 FEBRUARI 2020 DIANEKO_LC TINGGALKAN KOMENTAR


Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan Kemhan sebagai pembina teknologi Industri Pertahanan dalam melakukan peningkatan kemampuan Industri Pertahanan dengan melaksanakan program offset pengadaan Alpalhankam dari Luar Negeri.

Dilansir dari laman web Kemhan (17/ 2/ 2020), Kasubdit Imbal Dagang Kandungan Lokal dan Offset (IDKLO) Kolonel Tek Dedy Laksmono, SE. ST., MM. mewakili Dirtekindhan melaksanakan monitoring dan evaluasi serta memberikan pengarahan dan motivasi pada peserta kursus Missile Knowledge Course (MKC) pengadaan Rudal Pam Ibu Kota produk Nassam dari Kongsberg Norwegia.

Kursus dilaksanakan dari tanggal 3 s.d 14 Februari 2020 bertempat di Training Center PT DI Bandung.

monitoring-dan-evaluasi-tot-rudal-nassam.jpg


Kegiatan ini diikuti sebanyak 20 personel terdiri dari: Dislitbangau 2 org, Kohanudnas 2 org, PT. DI 5 org, PT. Pindad 5 org, PT. Len 3 Org dan PT. Datareka Integrasia 3 org. Adapun target dari kegiatan Missile Knowledge Course adalah agar peserta dapat memahami Knowledge Regarding Design, Flight Performance And The Missile Development Process.

Dalam kesempatan ini Kasubdit IDKLO menekankan kepada peserta agar mengikuti kegiatan dengan sungguh-sungguh dan penuh rasa tanggungjawab, mendokumentasikan seluruh ilmu yang diberikan dan menggali sebanyak-banyaknya teknologi tentang rudal dari pemberi materi.

Hal ini perlu disampaikan karena peserta merupakan orang-orang terpilih dari instansinya masing-masing yang nantinya merupakan tulang punggung dalam membangun dan mengembangkan rudal nasional sesuai kompetensinya.

monitoring-dan-evaluasi-tot-rudal-nassam-2.jpg


Materi ToT disampaikan oleh Mr. Eugene Fleemman dari Kongsberg dengan materi terdiri dari Missile Knowledge Course, Missile Transfer of Technology dan Tactical Software Components pada On the Job Training (OJT) di Norwegia yang rencananya akan dilaksanakan pada bulan Maret 2020.

Kegiatan di akhiri dengan Penandatangan Pakta Integritas oleh peserta dari industri pertahanan serta penyerahan Certifikat of Compliance kepada seluruh peserta.

Kegiatan monitoring dan evaluasi serta memberikan pengarahan dan motivasi pada peserta kursus Missile Knowledge Course (MKC) dari pengadaan Rudal Pam Ibu Kota produk Nassam dari Kongsberg Norwegia berjalan lancar.

All Photos: Monitoring dan Evaluasi ToT Rudal Nassam (Kemhan)

View attachment 607403

Hmm, face of C705 with NSM brain?

Just how much Norway willing to do business with us and giving us more edge even including offering their own F16?
According to the article from lancer defense with the same author , it's looks like they were doing TOT for maintenance and operational only , it's too good to be true if kongsberg wants to share their missile technology to us , especially the nasams since they were using US made missile , however the article also talk about visiting PT.Inti to inspect the development of the indigenous surface to air missile , is it the MANPADS ?
 
According to the article from lancer defense with the same author , it's looks like they were doing TOT for maintenance and operational only , it's too good to be true if kongsberg wants to share their missile technology to us , especially the nasams since they were using US made missile , however the article also talk about visiting PT.Inti to inspect the development of the indigenous surface to air missile , is it the MANPADS ?

Kongsberg defense system missile system sales relied mainly on their AShM lines and air to surface missile like Penguin, NSM and JSM
 
Back
Top Bottom