What's new

Indonesia Defence Forum

Maybe, want to nimbrung but not confidence enough with their English.
We've all been there, being SR for a while until decided to join. More importantly are they even indonesian? And way more importantly are they civilian tho? ( ͡° ͜ʖ ͡°)
Kalau lagi sepi yang lurking sekitar 5 kalau lagi ramai bisa sampai 30 - 40 'guests'
Or, this forum got branded as too NATO / western sentries. Perhatikan sendirilah penggemar military di indo itu banyakan rusky fansboy.
Kalau udah made in russia = stronk, dan dead set gak bisa diajak diskusi ya malesin banget tuh. Bener juga sih kalau kebanyakan konten yang dipost disini lebih ke NATO, paling enggak disini kebanyakan sedikit lebih paham tentang military related stuff, yang lebih penting diskusinya jalan dan kalau bilang alutsista ini itu gini atau yang lain2 disertai alasan2 yang ga cuma stronk supa powa.
I once comment on indomiliter that we need to consider f15/f18 for f5 replacement and they immediately branded me as "bule dari defence.pk"
LOL wkwkwk
Ada ada aja dah.
 
.
We've all been there, being SR for a while until decided to join. More importantly are they even indonesian? And way more importantly are they civilian tho? ( ͡° ͜ʖ ͡°)
Kalau lagi sepi yang lurking sekitar 5 kalau lagi ramai bisa sampai 30 - 40 'guests'

Kalau udah made in russia = stronk, dan dead set gak bisa diajak diskusi ya malesin banget tuh. Bener juga sih kalau kebanyakan konten yang dipost disini lebih ke NATO, paling enggak disini kebanyakan sedikit lebih paham tentang military related stuff, yang lebih penting diskusinya jalan dan kalau bilang alutsista ini itu gini atau yang lain2 disertai alasan2 yang ga cuma stronk supa powa.
LOL wkwkwk
Ada ada aja dah.
Yang reply dia jamaah jekageer sih gaaneh gw
 
.
and as you might know pretty much most of the countries who had both twin engine and single engine fighter will choose the single engine fighter as their backbone afaik, like israel and US for example

Are USAF still prefer f15 for superiority?


@umigami dipanggil bule emg dikira disini yg main defense pk org bule ye wkwkkwk

Apa nanti kita dikira org pakistan? :pakistan:
 
. .
We've all been there, being SR for a while until decided to join. More importantly are they even indonesian? And way more importantly are they civilian tho? ( ͡° ͜ʖ ͡°)
Kalau lagi sepi yang lurking sekitar 5 kalau lagi ramai bisa sampai 30 - 40 'guests'

Kalau udah made in russia = stronk, dan dead set gak bisa diajak diskusi ya malesin banget tuh. Bener juga sih kalau kebanyakan konten yang dipost disini lebih ke NATO, paling enggak disini kebanyakan sedikit lebih paham tentang military related stuff, yang lebih penting diskusinya jalan dan kalau bilang alutsista ini itu gini atau yang lain2 disertai alasan2 yang ga cuma stronk supa powa.
LOL wkwkwk
Ada ada aja dah.

Are USAF still prefer f15 for superiority?


@umigami dipanggil bule emg dikira disini yg main defense pk org bule ye wkwkkwk

Apa nanti kita dikira org pakistan? :pakistan:
Ane jawab full bahasa indo, buat menunjukan aku iki wong suroboyo indo tulen...
ya ini forum internasional dan dianjurkan seharusnya pakai english ditambah beberapa angota di forum ini yg punya pengaruh kuat emang nato sentris, ga aneh lah ada cap begitu.

Mereka tahu kok, sampai soal "tukang hitung" kena semprot dan ditendang dari sini, mereka tahu...
 
. .
I once comment on indomiliter that we need to consider f15/f18 for f5 replacement and they immediately branded me as "bule dari defence.pk"
lol, yea thats why this forum is better for my liking to be active. Tho I do fool around in defense blogspot as well but thats just about it.

Are USAF still prefer f15 for superiority
The concept of Air Superiority has been shifting, just like the concept of Interceptor back then. Afaik only Russia with her Mig 31 is still doing the interceptor concept, but its not the same as old concept. The massive technology development in radar and missiles are some of the cause. Back then you would need fighters to fight and intercept threat from the sky, this is not the case on todays condition anymore. Same thing goes with offensive mission, why risk an expensive fighter and pilor life when you can just use missile? In general these are some of the reasons why F35 idea prolly emerged. She can guide/lock the target without being detected for missiles strike, doing recon or even strike enemy air defense systems deep in the heart of enemy line. Thats the basic concept, if someone try to compare it with other fighters such as SU35 that means the person talking prolly dont understand the role she intended to do (operational requirement/function).

If you want to know more on the ideas and implementation of how US sees the role of F15 (Air Superiority) and F35 I can give you an interesting article below. It also mention about how much both flight per hour cost on each fighter. Happy reading :D

https://nationalinterest.org/blog/buzz/f-15x-vsf-35-air-force-debate-dominating-headlines-62112
 
.
Ane jawab full bahasa indo, buat menunjukan aku iki wong suroboyo indo tulen...
ya ini forum internasional dan dianjurkan seharusnya pakai english ditambah beberapa angota di forum ini yg punya pengaruh kuat emang nato sentris, ga aneh lah ada cap begitu.

Mereka tahu kok, sampai soal "tukang hitung" kena semprot dan ditendang dari sini, mereka tahu...

Mnurut gw kang itung msh lbh waras dkit dbnding penghuni sana. Yg lbh ajaib dri kang itung lbh byk

Dia ngehibur lwt hitungan2 yg mgkn ajaib tpi yah seenggaknya dia masih mau mkir itung2 angka yg byk 0 nya itu....
 
. . .
UJI DINAMIS MISSION SYSTEM UNMANNED SURFACE VEHICLE (USV) TAHAP I-II TA. 2019

Thursday, 7 November 2019

500x300-3.jpeg

Surabaya, Kamis (07/11/2019). Puslitbang Alpalhan Balitbang Kemhan melaksanakan uji dinamis Mission System Unmanned Surface Vehicle (USV) tahap I-II di Pelabuhan Pelindo III (North Quai), Surabaya. Uji dinamis Mission System Unmanned Surface Vehicle (USV) tahap I-II disaksikan oleh Kapuslitbang Alpalhan Balitbang Kemhan Brigjen TNI Rosidin, M.Si (Han), M.Sc., Kapuslitbang Strahan Balitbang Kemhan Laksma TNI Arif Harnanto, S.T., M.Eng., Kabag Datin Set Balitbang Kemhan Kolonel Inf Fatih El Amin, S.IP., M.Si., Kabid Matra Laut Puslitbang Alpalhan Balitbang Kemhan Kolonel Laut (E) Aab Abdul Wahab, S.T., M.T., Kolonel Laut (E) Ir. Irfan Akhsan dari Koarmada II, para pejabat di lingkungan Kemhan, serta tim uji coba dari PT. Infoglobal Tekonologi Semesta.

Uji coba diawali sambutan oleh Direktur Marketing PT. Infoglobal Teknologi Semesta Bapak Tomi Dwinanto, dilanjutkan sambutan oleh Kabalitbang Kemhan yang diwakili oleh Kapuslitbang Strahan Balitbang Kemhan Laksma TNI Arif Harnanto, S.T., M.Eng., kemudian pembacaan doa dan pelaksanaan uji coba. Litbang Unmanned Surface Vehicle (USV) tahap I-II TA. 2019 merupakan program litbang yang bekerjasama dengan PT. Infoglobal Teknologi Semesta, yang sebelumnya program ini dilaksanakan oleh Puslitbang Iptekhan Balitbang Kemhan dengan output rancang bangun di tahun 2018.

Unmanned Surface Vehicle (USV) merupakan wahana/kapal yang beroperasi di permukaan air tanpa awak. USV menjadi alternatif solusi dalam operasi di perairan dalam mendukung kegiatan dalam bidang militer dan non militer. Dengan kemampuan jelajah (saat ini) sejauh 15 km dan akan terus ditingkatkan, serta kemampuan autopilot menjadikan USV sebagai solusi alternatif dalam pengamanan wilayah laut Indonesia. USV diwujudkan melalui beberapa tahapan, secara umum penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian sebelumnya, dan tujuan/hasil dari uji coba ini meliputi:

  • Konstruksi perangkat mission system untuk USV.

  • Konstruksi sistem kendali USV (Remote System).

  • Konstruksi sistem komunikasi USV (Communication System).

  • Pengujian perangkat mission system, termasuk fungsi autopilot meliputi detection dan obstacle avoidance.
https://www.kemhan.go.id/balitbang/...d-surface-vehicle-usv-tahap-i-ii-ta-2019.html

anyone had photo for the infoglobal USV ?

i really hope they don't neglected this one
Bonefish_USV_Saab_PT_Lundin_Indodefence_2014_1.jpg

 
.
Ane jawab full bahasa indo, buat menunjukan aku iki wong suroboyo indo tulen...
ya ini forum internasional dan dianjurkan seharusnya pakai english ditambah beberapa angota di forum ini yg punya pengaruh kuat emang nato sentris, ga aneh lah ada cap begitu.

Mereka tahu kok, sampai soal "tukang hitung" kena semprot dan ditendang dari sini, mereka tahu...
I can't even remember the dude's username, already.
 
. .
INDONESIA
RANCANG BANGUN GELAR KEKUATAN MILITER BERBASIS ARTIFICIAL INTELLIGENCE
8 NOVEMBER 2019 DIANEKO_LC TINGGALKAN KOMENTAR
dede-farhan-aulawi-seorang-pengamat-teknologi-pertahanan.jpg

Dede Farhan Aulawi seorang Pengamat Teknologi Pertahanan (Berita Lima)

Seiring dengan lompatan teknologi yang berekplorasi secara eksponensial, menyebabkan implikasi strategis terhadap berbagai bidang kehidupan. Tak terkecuali system pertahanan dengan kiblat desain dalam melakukan rancang bangunnya pada pemanfaatan Artificial Intelligence seoptimal mungkin dalam bidang kemiliteran.

Dilansir dari laman Berita Lima (7/ 11/ 2019), Dede Farhan Aulawi seorang Pengamat Teknologi Pertahanan yang diwawancarai masalah tersebut di Jakarta, Rabu (6/11) mengatakan bahwa Inteligensi Buatan (Artificial Intelligence / AI) semakin menjadi bagian penting dari peperangan masa depan.

Pergeseran paradigma pertempuran pun akan bergeser dari system yang berlandaskan pada jumlah pasukan kepada system yang berlandaskan penggunaan modernisasi persenjataan.

Pusat kekuatan yang bertumpu pada jumlah orang akan bergeser pada alokasi anggaran untuk persenjataan. Kekuatan fisik manusia akan bergeser pada kecerdasan dalam pemanfaatan teknologi persenjataan.

Dede juga mengatakan bahwa bila dibandingkan dengan sistem konvensional, sistem militer yang dilengkapi dengan AI mampu menangani volume data yang lebih besar dengan lebih efisien.

Selain itu, AI meningkatkan kontrol diri, pengaturan diri, dan aktuasi diri dari sistem tempur karena kemampuan komputasi dan pengambilan keputusan yang melekat.

drones-artificial-intelligence.jpg

Drones artificial intelligence (drone below)
Saat ini menurut pengamatannya, AI telah ditempatkan di hampir setiap aplikasi militer. Termasuk peningkatan dana penelitian dan pengembangan dari lembaga penelitian militer untuk mengembangkan aplikasi baru dan canggih dari kecerdasan buatan yang diproyeksikan untuk mendorong peningkatan adopsi sistem yang digerakkan AI di sektor militer.

“Misalnya saja, Badan Proyek Penelitian Pertahanan AS membiayai pengembangan sistem kapal selam robot, yang diharapkan akan digunakan dalam aplikasi mulai dari deteksi tambang bawah laut hingga keterlibatan dalam operasi anti-kapal selam. Selain itu, Departemen Pertahanan AS secara keseluruhan menghabiskan USD 7,4 miliar untuk pengembangan kecerdasan buatan, Big Data, dan cloud pada tahun fiskal 2017, dan alokasi anggaran ini terus bertambah sampai saat ini. Begitupun dengan Tiongkok yang berinvestasi besar pada AI untuk meningkatkan kemampuan pertahanannya dan diperkirakan akan menjadi pemimpin dunia di bidang ini pada tahun 2030,“ ungkap Dede.

”Penguatan aplikasi AI harus bertitik tolak pada bagaimana cara otak dan akal manusia bekerja. Bagaimana otak bekerja saat “bertahan” dan “menyerang”. Kapan dan bagaimana cara “menyerangnya” sebagai autodefence system yang ter-install dalam naluri manusia harus diterjemahkan ke dalam sistem aplikasi persenjataan otomatis, dan untuk memahami hal ini sudah saatnya mengajak keterlibatan para pakar neurosains dan teknologi untuk memberikan kontribusi keahliannya pada bangsa dan negara,“ ujar Dede dengan penuh semangat.

darpa-trace-program-using-advanced-algorithms-embedded-computing-for-radar-target-recognition-army-times.jpg

DARPA TRACE program using advanced algorithms, embedded computing for radar target recognition (army times)
Aplikasi AI di bidang militer di dunia saat ini, secara umum diimplementasikan pada sector;

(1) Platform Warfare yang memberdayakan senjata otonom dan berkecepatan tinggi untuk melakukan serangan kolaboratif,

(2) Keamanan siber untuk melindungi jaringan, komputer, program, dan data dari segala jenis akses yang tidak sah, serta mampu merekam pola serangan dunia maya dan mengembangkan alat serangan balik untuk mengatasinya,

(3) Logistik & Transportasi untuk mendeteksi anomali dan dengan cepat memprediksi kegagalan komponen kendaraan dan persenjataan tempur, atau dengan kata lain meningkatkan reliabilitas sistem persenjataan,

(4) Pengenalan Target yang mencakup prakiraan perilaku musuh yang berbasis probabilitas, agregasi cuaca dan kondisi lingkungan, antisipasi dan penandaan kemacetan atau kerentanan jalur pasokan potensial, penilaian pendekatan misi, dan strategi mitigasi yang disarankan, misalnya program Target Recognition and Adaption in Contested Environments (TRACE) yang menggunakan teknik pembelajaran mesin untuk secara otomatis menemukan dan mengidentifikasi target dengan bantuan gambar Radar Aperture Sintetis (SAR),

battlefield.jpg

Photo Ilustrasi: Panser palang merah (Istimewa)
(5) Battlefield Healthcare yang meng integrasikan Robotic Surgical Systems (RSS) dan Robotic Ground Platforms (RGPs) untuk memberikan dukungan bedah dan kegiatan evakuasi jarak jauh, misalnya prototipe penalaran klinis yang dikenal sebagai Electronic Medical Record Analyzer (EMRA) yang dirancang untuk memproses rekam medis elektronik pasien dan secara otomatis mengidentifikasi dan memberi peringkat masalah kesehatan yang paling kritis, dan

(6) Simulasi dan Pelatihan Tempur yang memasang rekayasa sistem, rekayasa perangkat lunak, dan ilmu komputer untuk membangun model terkomputerisasi yang memperkenalkan prajurit dengan berbagai sistem tempur yang digunakan selama operasi militer, misalnya Angkatan Laut AS bekerjasama dengan Leidos, SAIC, AECOM, dan Orbital ATK, sementara Angkatan Darat AS bekerjasama dengan SAIC, CACI, Torch Technologies, dan Millennium Engineering.

Aplikasi AI di bidang militer ini tentu akan terus berkembang, termasuk aplikasi dalam pesawat, kendaraan dan senjata tempur tanpa awak. Ungkap Dede mengakhiri percakapan.

Editor: (D.E.S)
 
.
su35 paling terbaik, harus beli lebih dari 2 squadron. harus ganti pesawat amerika dan barat di TNI, su35 anti embargo, elang gurun,dsbnya, lol don't they remember that the su35 still can get overpowered by its rival from BVR or did they actually know that the ruskies warn us with #gertakanembargo when we wanted to buy r27 to ukraine lol (cmiiw)

Make no mistake sir, we have been sufered by a Russian embargo after the G-30S incident. many of our combat equipment became useless because lack of spare parts
 
Last edited:
.

Latest posts

Country Latest Posts

Back
Top Bottom