What's new

Indonesia Defence Forum

Indonesia reveals details of Chinese sensors installed onboard KCR-60M vessels
Ridzwan Rahmat, Singapore - Jane's Navy International
27 July 2018
Key Points
  • Indonesia has installed Chinese-made fire-control, search radars on two of its KCR-60M fast attack craft
  • Equipment provides vessels with a more potent defence against hostile aircraft and precision-guided munitions
p1724413.jpg
Engineers from China and Indonesian shipbuilder PT PAL working with Indonesian Navy personnel on the Type 630 close-in weapon system onboard KRI Tombak (629) during its test firings. (KOARMADA II)

In line with the installation of Type 630 30 mm close-in weapon system (CIWS) turrets, the Indonesian Navy (Tentara Nasional Indonesia – Angkatan Laut: TNI-AL) has also equipped two of its KCR-60M fast attack craft with Chinese-made sensors, consoles, and combat information systems.

Details of the systems, which were revealed on 22 July by a TNI-AL source at the service’s headquarters in Cilangkap, have been corroborated with Indonesian industry sources in Surabaya who are familiar with the matter.

Jane’s first reported in January 2018 that the TNI-AL had removed missile launchers and installed the Type 630 CIWS on its lead KCR-60M vessel, KRI Sampari (628), as part of wider plans to reconstitute the class. The CIWS turret is now situated at stern, where a rigid hull inflatable boat (RHIB) used to be positioned. Since then, sister vessel KRI Tombak(629) has been modified in a similar manner.

The Type 630 CIWS is a variant of the Russian-developed AK-630 that has been marketed by China Shipbuilding Trading Company (CSTC) as the “NG-18 30 mm six-barrelled naval gun”. The weapon can engage low-altitude aircraft at distances of up to 2,500 m, sea-skimming projectiles at up to 1,300 m, and can fire between 4,500 and 5,000 rds/min.

It has now been confirmed that the Type 630 CIWS set-up on both Sampari and Tombak include the Type 347G ‘Rice Bowl’ short-range fire-control radar and its associated fire-control console. This sensor has been installed in the aft section of the ships’ superstructure, and can track targets at up to 6 n miles away.

source
 
Batam, 27 Juli 2018, Panglima Koarmada I Laksamana Muda TNI Yudho Margono, S.E., M.M, menghadiri Penyerahan dan Pengukuhan Komandan KAL 28 yakni Kal Pulau Bungaran II-4-23 dan Kal Pulau Labengki II-6-28, bertempat di Galangan kapal PT. Kumala Shipyard Batam.

3D-12.jpg


Kal Pulau Bungaran II-4-23 diperuntukkan mendukung Lanal Ranai dan Kal Pulau Labengki II-6-28 mendukung Lanal Kendari.

Kal Pulau Bungaran II-4-23 dikomandani oleh Kapten Laut (P) Muhammad Yusuf NRP 18416/P dan Kal Pulau Labengki II-6-28 dikomandani oleh Kapten Laut (P) Lukman Hakim.

3D-2.jpg


RIWAYAT SINGKAT KAL PULAU BUNGARAN DAN KAL PULAU LABENGKI

Kal P. Bungaran dan Kal P. Labengki dibangun berdasarkan kontrak antara PT. Infinity Global Mandiri dengan Kabaranahan Kemhan nomor kontrak : Trak/1407/XI/2016/APBN-P tanggal 08 November 2016 . Kapal tersebut memiliki data teknis :

Panjang : 28,34 M
Lebar : 5,85 M
Tinggi : 3,20 M
Sarat Air : 1,25
Dispacement : 70 Ton
Kec. Ekonomi : 18 Knot
Kec. Max : 28 Knot
Endurance : 3 - 4 Hari
Personel : 15 orang

KAL-12.jpg


Berdasarkan keputusan Kepala Staf Angkatan Laut nomor Kep/1141/VI/2017, 2 Unit Kal 28 M hasil pengadaan Kementrian Pertahanan TA 2016 ini resmi diberi nama Kal P. Bungaran dan Kal P. Labengki serta ditetapkan sebagai Kapal Angkatan Laut. Pemberian nama Kal 28 M tersebut terinspirasi dari Pulau wilayah operasi dan Pangkalan kedua Kapal tersebut. Kal Pulau Bungaran berpangkalan di Lanal Ranai sedangkan Kal Pulau Labengki berpangkalan di Lanal Kendari.

KAL-17.jpg


Pulau Bungaran merupakan Pulau besar diantara pulau-pulau kecil yang ada dikawasan Kabupaten Natuna Provinsi Kepulauan Riau dan di Pulau tersebut terdapat Ibukota Kabupaten Natuna. Pulau Bungaran memiliki obyek wisata alam yang sangat menarik, sedangkan di Perairan Bungaran terdapat spesies ikan langka yaitu ikan Ketipas (Napoleon Cheilinus Undulatus) yang merupakan slah satu komoditi ekspor andalan Kabupaten Natuna.

KAL-03.jpg


Pulau Labengki terletak di desa Labengki Kecamatan Lasoo Kabupaten Konawe Utara Suawesi Tenggara. Pulau Labengki terkenal dengan keindahannya yang menyamai Raja Ampat, terdiri dari karang-karang besar yang menjulang diatas Samudra diberbagai titiknya.

2.jpg


Acara penyerahan ini merupakan penyerahan materiel kontrak berupa dua unit KAL 28 M secara berjenjang dari PT. Invinity Global Mandiri kepada Kementerian Pertahanan dan diteruskan kepada TNI Angkatan Laut dalam hal ini diterima oleh Aslog Kasal, dari Aslog Kasal diserahterimakan kepada Aslog Panglima Armada I dan Armada II dan dari Aslog Panglima I dan Armada II kemudian diserahkan kepada Komandan Lantamal IV dan Komandan Lantamal IV.

Hadir pejabat TNI AL dalam acara tersebut antara lain : Kabaranahan Kemhan Laksda TNI Agus Setiadji, Aslog Kasal Laksda TNI Mulyadi S.Pi.,M.A.P., Pangkoarmada I Laksda TNI Yudo Margono, SE., MM., Kadisadal Laksma TNI Prasetya Nugraha, Kadismatal Laksma TNI Kasih Prihantoro S.E.,M.M,.M.Tr (Han), Kadislaikmatal Laksma TNI Sudarmono S.E., M.M, Kapusada Marsma TNI Budi Prasetyono, Kapuskod Laksma TNI Sri Yanto, Kapuslaik Laksma TNI Edy Sulistyadi, Danlantamal IV Laksma TNI R. Eko Suyatno, Laksma TNI Purn Ferry Sidjaja, KS Danguskamla Koarmada I, Aslog Pangkoarmada I, Kasubdis Dalada Disadal, Danlanal Kendari Kolonel Laut (P) I Putu Dratim, Danlanal Ranai Kolonel Laut (P) Harry Setiawan, S.E. dan Danlanal Batam Kolonel Laut (E) Iwan Setiawan serta Direktur PT. Infinity.

Diharapkan kedua Kal 28 ini dapat mendukung pelaksanaan tugas2 keamanan laut di jajaran Lantamal IV Tanjungpinang dan Lantamal VI Makasar, khususnya bagi Lanal Ranai dan Lanal Kendari dalam melaksanakan patroli di wilayah kerjanya.

http://www.tnial.mil.id/tabid/79/articleType/ArticleView/articleId/48735/Default.aspx
 
IMHO Tank boat are just marketing gimmick. instead of using "Tank" turret for a boat and calling it a TANK boat, it's better to use naval turret that are truly design to be used on a ship/boat. And Indonesia are certainly not the first one to build a tank boat, the soviet already build them long ago by using a T-34 turret on a boat. And there is a a reason that they don't use it anymore. the only reason tank turret is used instead of a naval turret, is because they are cheaper.
 
Back
Top Bottom