Indonesia will make UAV MALE in 2018
Cooperation between BPPT, LEN, PT DI and ITB
hope UAV Anka will help the project
hope this project got priorities
SKIP TO CONTENT
FROM INDONESIA
KMC KOMANDO UNJUK KEMAMPUAN DI PERAIRAN SULTRA
16 JULY 2017 DIANEKO_LC LEAVE A COMMENT
Komando Resor (Korem) 143 Haluoleo kedatangan salah satu alat utama sistem pertahanan (alutsista) terbaru TNI Angkatan Darat Kapal Motor Cepat (KMC) Komando AD16-06. Alutsista terbaru milik Pembekalan Angkutan Angkatan Darat (Bekangdam) XIV/Hasanuddin dengan teknologi terkini itu, unjuk kemampuan di perairan Sulawesi Tenggara tepatnya di kawasan perairan Pulau Bokori pada Jumat (14/7/2017).
Kapal ini dapat menjelajah daerah laut, pantai, sungai hingga rawa. Kapal ini juga mampu berlayar sejauh 250 Nautical Mile (NM).
Dalam perjalanan menuju pulau Bokori, Kabupaten Konawe bersama dengan sejumlah awak media Kota Kendari, tepatnya selepas dari teluk Kendari, KMC Komando yang di kemudikan Lettu Heri Iswanto mulai memperlihatkan kegesitanya dengan memacu kecepatan 40 knots.
Usai menunjukkan kegesitan melaju di atas air, Lettu Hari Iswanto kembali melakukan manuver, dengan melakukan belokan ke kiri dan kenan hingga kemiringan 180 derajat.
“Itulah manuver belokan tadi, selanjutnya kapal akan melakukan manuver putar haluan kanan dan kiri 180 derajat. Jadi harap untuk berpegangan,” jelas Lettu Heri Iswanto.
Tidak sampai disitu, kapal buatan anak bangsa yang di produksi oleh galangan kapal PT. Tesco Indomaritim tahun 2016 ini, juga melakukan manuver belokan dengan kemiringan 180 derajat. Kapal yang terbuat dari bahan alumunium ini, bahkan mampu melakukan rem mendadak dalam kecepatan maksimal yakni 40 knots hingga 42.9 knots.
“Bagi para awak media dan penumpang silahkan untuk berpegangan yang erat lagi, karena kapal akan melakukan crash stop atau rem mendadak,” pinta Lettu Heri Iswanto.
Tidak lama kemudian, kapal pun akhirnya terhenti ditengah kecepatan tinggi hingga membuat air laut meluber hingga di anjungan kapal dan membuat penumpang yang ada di atas anjungan dan buritan kapal basah tersiram air laut.
Dandenbekang XIV/5 Kendari Mayor cba Hariyoto mengatakan, jika manuver yang diperagakan oleh KMC Komando merupakan bagian dari kemampuan kapal tersebut. Begitu juga dengan manuver Crash Stop, merupakan keunggulan KMC Komando sehingga diharapkan dapat menghindari tabrakan ditengah pelayarannya.
“Jadi nantinya kapal ini untuk patroli di wilayah laut antar pulau perbatasan, juga untuk pengangkutan personil. Kapal ini juga mampu dioperasikan di laut dalam, di garis pantai kedalaman 1 meter tidak dengan kecepatan maksimal, sungai dan daerah rawa,” ungkapnya.
Kepala Penerangan Korem (Kapenrem) Mayor Inf Azwar Dinata mengungkapkan, kehadiran kapal KMC Komando di wilayah tugas Korem 143/HO, merupakan kebutuhan bagi TNI-AD karena wilayah Sultra memiliki karateristik wilayah kepulauan.
“Untuk diketahui Sulawesi Tenggara berada pada posisi 245′ dan 615’LS, 12045′ dan 12445’BT, memiliki luas wilayah 38.140 km dan 70 % merupakan wilayah perairan. Sehingga kehadiran KMC Komando diwilayah Korem 143/Ho sangat membantu satuan Korem 143/Ho dalam melaksanakan tugas pokoknya,” ujarnya.
Kapenrem juga menjelaskan bahwa KMC Komando merupakan hasil karya anak negeri yang terdiri dari para Perwira Direktorat Pembekalan dan Angkutan TNI AD yang bekerja sama dengan tenaga ahli dari Institut Teknologi Surabaya (ITS) dan tenaga pelaksana pembangunan dari PT. Tesco Indomaritim.
Untuk diketahui, KMC Komando juga memiliki Leangth Over All (LOA) atau panjang keseluruhan kapal adalah 18.00 meter dengan lebar 4.20 meter dan tinggi 2,15 meter serta dilengkapi senapan mesin 12,7 mili meter yang memiliki jangkauan 6.000 meter dan jangkauan efektif 2.000 meter plus sistem tracking and locking target.
Dengan penggunaan stasiun senjata jarak jauh (RWS), penembak akan tetap bisa melakukan penembakan secara efektif dari ruang kemudi meskipun kapal sedang bergerak, selain tentunya untuk menghindarkan penembak dari kontak langsung dengan musuh.
Selain itu, KMC Komando merupakan water jet dengan mesin CAT C12 dengan jarak jelajah 250 Nautical Mile (NM) per jam dan Revolutions Per Minute (RPM) 4.500-6.000.
Kapal ini memiliki kekuatan 2X1115 Hp (Horse Power), speed atau kecepatan 40 knots dan dilengkapi oleh tanki air tawar dengan volume 750 liter. Juga dilengkapi oleh kompas, GPS, Radio SSB, Radio HT, Ring Bouy, dan 2 Life Raft.
Kapal KMC Komando juga mampu mengangkut 31 penumpang, memiliki kecepatan maksimal 40 knots dan terus ditingkatkan lagi untuk mencapai kecepatan hingga 45 knots. Selama uji kapal ini perjalanan terjauh KMC Komando, yakni pada kecepatan 40 knot atau 250 NM.
Sebelumnya KMC Komando melakukan uji coba sejauh 140 mil dengan rute Kendari – Pulau Kabaena, Bombana, pada Rabu (12/7/2017).
Photo : KMC Komando Unjuk Kemampuan di Perairan Sultra (Zona Sultra)
Sumber : Zona Sultra
SKIP TO CONTENT
FROM INDONESIA
KMC KOMANDO UNJUK KEMAMPUAN DI PERAIRAN SULTRA
16 JULY 2017 DIANEKO_LC LEAVE A COMMENT
Komando Resor (Korem) 143 Haluoleo kedatangan salah satu alat utama sistem pertahanan (alutsista) terbaru TNI Angkatan Darat Kapal Motor Cepat (KMC) Komando AD16-06. Alutsista terbaru milik Pembekalan Angkutan Angkatan Darat (Bekangdam) XIV/Hasanuddin dengan teknologi terkini itu, unjuk kemampuan di perairan Sulawesi Tenggara tepatnya di kawasan perairan Pulau Bokori pada Jumat (14/7/2017).
Kapal ini dapat menjelajah daerah laut, pantai, sungai hingga rawa. Kapal ini juga mampu berlayar sejauh 250 Nautical Mile (NM).
Dalam perjalanan menuju pulau Bokori, Kabupaten Konawe bersama dengan sejumlah awak media Kota Kendari, tepatnya selepas dari teluk Kendari, KMC Komando yang di kemudikan Lettu Heri Iswanto mulai memperlihatkan kegesitanya dengan memacu kecepatan 40 knots.
Usai menunjukkan kegesitan melaju di atas air, Lettu Hari Iswanto kembali melakukan manuver, dengan melakukan belokan ke kiri dan kenan hingga kemiringan 180 derajat.
“Itulah manuver belokan tadi, selanjutnya kapal akan melakukan manuver putar haluan kanan dan kiri 180 derajat. Jadi harap untuk berpegangan,” jelas Lettu Heri Iswanto.
Tidak sampai disitu, kapal buatan anak bangsa yang di produksi oleh galangan kapal PT. Tesco Indomaritim tahun 2016 ini, juga melakukan manuver belokan dengan kemiringan 180 derajat. Kapal yang terbuat dari bahan alumunium ini, bahkan mampu melakukan rem mendadak dalam kecepatan maksimal yakni 40 knots hingga 42.9 knots.
“Bagi para awak media dan penumpang silahkan untuk berpegangan yang erat lagi, karena kapal akan melakukan crash stop atau rem mendadak,” pinta Lettu Heri Iswanto.
Tidak lama kemudian, kapal pun akhirnya terhenti ditengah kecepatan tinggi hingga membuat air laut meluber hingga di anjungan kapal dan membuat penumpang yang ada di atas anjungan dan buritan kapal basah tersiram air laut.
Dandenbekang XIV/5 Kendari Mayor cba Hariyoto mengatakan, jika manuver yang diperagakan oleh KMC Komando merupakan bagian dari kemampuan kapal tersebut. Begitu juga dengan manuver Crash Stop, merupakan keunggulan KMC Komando sehingga diharapkan dapat menghindari tabrakan ditengah pelayarannya.
“Jadi nantinya kapal ini untuk patroli di wilayah laut antar pulau perbatasan, juga untuk pengangkutan personil. Kapal ini juga mampu dioperasikan di laut dalam, di garis pantai kedalaman 1 meter tidak dengan kecepatan maksimal, sungai dan daerah rawa,” ungkapnya.
Kepala Penerangan Korem (Kapenrem) Mayor Inf Azwar Dinata mengungkapkan, kehadiran kapal KMC Komando di wilayah tugas Korem 143/HO, merupakan kebutuhan bagi TNI-AD karena wilayah Sultra memiliki karateristik wilayah kepulauan.
“Untuk diketahui Sulawesi Tenggara berada pada posisi 245′ dan 615’LS, 12045′ dan 12445’BT, memiliki luas wilayah 38.140 km dan 70 % merupakan wilayah perairan. Sehingga kehadiran KMC Komando diwilayah Korem 143/Ho sangat membantu satuan Korem 143/Ho dalam melaksanakan tugas pokoknya,” ujarnya.
Kapenrem juga menjelaskan bahwa KMC Komando merupakan hasil karya anak negeri yang terdiri dari para Perwira Direktorat Pembekalan dan Angkutan TNI AD yang bekerja sama dengan tenaga ahli dari Institut Teknologi Surabaya (ITS) dan tenaga pelaksana pembangunan dari PT. Tesco Indomaritim.
Untuk diketahui, KMC Komando juga memiliki Leangth Over All (LOA) atau panjang keseluruhan kapal adalah 18.00 meter dengan lebar 4.20 meter dan tinggi 2,15 meter serta dilengkapi senapan mesin 12,7 mili meter yang memiliki jangkauan 6.000 meter dan jangkauan efektif 2.000 meter plus sistem tracking and locking target.
Dengan penggunaan stasiun senjata jarak jauh (RWS), penembak akan tetap bisa melakukan penembakan secara efektif dari ruang kemudi meskipun kapal sedang bergerak, selain tentunya untuk menghindarkan penembak dari kontak langsung dengan musuh.
Selain itu, KMC Komando merupakan water jet dengan mesin CAT C12 dengan jarak jelajah 250 Nautical Mile (NM) per jam dan Revolutions Per Minute (RPM) 4.500-6.000.
Kapal ini memiliki kekuatan 2X1115 Hp (Horse Power), speed atau kecepatan 40 knots dan dilengkapi oleh tanki air tawar dengan volume 750 liter. Juga dilengkapi oleh kompas, GPS, Radio SSB, Radio HT, Ring Bouy, dan 2 Life Raft.
Kapal KMC Komando juga mampu mengangkut 31 penumpang, memiliki kecepatan maksimal 40 knots dan terus ditingkatkan lagi untuk mencapai kecepatan hingga 45 knots. Selama uji kapal ini perjalanan terjauh KMC Komando, yakni pada kecepatan 40 knot atau 250 NM.
Sebelumnya KMC Komando melakukan uji coba sejauh 140 mil dengan rute Kendari – Pulau Kabaena, Bombana, pada Rabu (12/7/2017).
Photo : KMC Komando Unjuk Kemampuan di Perairan Sultra (Zona Sultra)
Sumber : Zona Sultra