What's new

Indonesia Defence Forum

what they are talking about?

201707081060.jpg

Trump, kon due jambul kluthuk kok nambah menciut tho?
 
Jokowi and Trump talking about counter terrorism effort and economy cooperation, at G 20 meeting

42eaa26d-bed9-4064-ba42-aed4ed0516f0_169.jpg
 
Indonesia, Turkey to expand industrial collaboration
Jon Grevatt - IHS Jane's Defence Weekly
07 July 2017
Key Points
  • Two countries see co-operation opportunities in aerospace, submarines and UAVs
  • Plan expands existing collaboration on development of medium-weight tank
Indonesia and Turkey have outlined a plan to expand collaboration in defence equipment and technologies.

In meetings in Ankara on 6 July Turkish President Recep Erdogan and visiting counterpart Joko Widodo said they had agreed to expand defence industrial co-operation in areas including aerospace, submarines and unmanned aerial vehicles (UAVs), according to a statement by the Indonesian government.

The two countries are already collaborating on a programme to develop a medium tank, a prototype of which was recently unveiled.
 
Turkish Truck ... looks promising ... hopes PT Pindad will make one of these in the future

@madokafc .. do you know why TNI not use this truck below ?
Roket%2BMulti%2BLaras%2Brhan.jpg

The reason may be the same why TNI chose Japanese trucks instead of Perkasa and Maesa trucks. I do not know it specifically, but I think some of our official got bribed.:(

Next MLRS may be using Pindad trucks which made from Tata components (PT. Indomesin truck above is adopting Mercedes truck chassis). AIU truck got rejected due to something I do not know. This has been confirmed in AIU FB page.

Also makes me interested is this photo, the truck is marqued "Pindad" at the grill
tni02.jpg

This truck is not Perkasa nor Maesa... It has been around since 2015 (1 year before Pindad-Tata agreement)
Pindad might want cooperate with PT. Merpati Wahana Raya in designing trucks, since MWR trucks are cool as hell:triniti:
ganilla-slide.jpg

jihandak-e1451407953333.png
 
Last edited:
500


"We have also agreed to increase cooperation in the field of submarine and drone production, which will be followed up by teams from both countries," Jokowi said.

The president pointed out that Indonesia and Turkey have proven success in defense industry cooperation with the Kaplan medium tank showcased earlier this year.

Read more: http://jakartaglobe.id/news/indonesia-turkey-agree-to-strengthen-economic-defense-ties/


Is there any details about likely submarine collaboration between Indonesia and Turkey ? It is about joint development/funding of Turkish submarine project called Milden ?

TR-MILDEN09d.PNG
 
Is there any details about likely submarine collaboration between Indonesia and Turkey ? It is about joint development/funding of Turkish submarine project called Milden ?

TR-MILDEN09d.PNG

hmm most likely is about the U 214 Class derivative in which Turks and Germany had offered to us since 2010
 
faabe33d-cedb-4f2f-93c5-0f6c025d7b23_169.jpg

Peresmian kapal perang ini dilakukan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Ade Supandi, di dermaga Marina, Pelabuhan Sunda Kelapa. Jakarta. Kamis, 6 Juli 2017. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)

f4c47ffa-7d67-4d29-bfd0-b8a5630f53d4_169.jpg

KRI Kurau diharapkan menjadi kapal pengawas samudera yang tangkas dan sigap. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)

3605ebd4-2d71-4b07-a6ea-0b0cb7ac751f_169.jpg

KRI Kurau - 856 kapal perang berkategori kapal patroli cepat 40 meter. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
 
Deal around $520 million

Zeynep%20Sultan_16x9.jpg

Karadeniz powership

Indonesian ship and airplane builders finalized business deals totaling $520 million with Turkish companies, paving the way for future investments from Turkey into diverse industries in the Southeast Asian nation.

State-owned ship manufacturer PAL Indonesia signed a $320 million deal with Turkish energy company Karadeniz Holding to build four power ships, according to Thomas Lembong, the chairman of the Investment Coordination Board (BKPM).

Each ship will have the capacity to generate 36-80 megawatts of electrical power to bolster energy needs in some of the country's more remote provinces.

N245-.jpg

In a separate deal, airplane manufacturer Dirgantara Indonesia (DI) and Turkish Aerospace Industries (TAI) agreed to a $200 million cooperation to develop DI's N245 aircraft and to market the N219 aircraft to Turkish airlines.

TAI-Anka.png

In return, DI will help market and produce TAI's UAV-ANKA military drone.

Other project :

C_ZQUuxXYAEpSpo.jpg

Kaplan MT with PT Pindad

type212_9.jpg

U214 project with PT PAL

timthumb.php

Telecomunication system with PT LEN

BMC_tactical_armoured_wheeled_vehicle_Turkey_Turkish_Defence_Industry_at_IDEX_2011_001.jpg

Truck with PT Pindad

Kemitraan Industri Strategis ala Turki

ANKARA - Di mata Indonesia, Turki adalah cara baru dalam memandang sebuah pengembangan konsep kerjasama bilateral. Bagaimana tidak, negara yang berada tepat di perlintasan Eropa dan Asia itu selalu memiliki cara dalam mengembangkan ekonominya.


Ankara misalnya, sebagai ibu kota ia sama sekali tak sesubur tanah Jawa di Indonesia yang kaya dengan gunung vulkanik aktif, sementara Ankara lebih mirip sebagai stepa dengan rumput kering dan tanah yang tandus.

Namun, toh sebagai ibu kota sebuah negara yang pernah dikuasai Dinasti Ottoman itu, Ankara adalah pusat pemerintahan sekaligus kota bisnis yang sangat nyaman bagi investor asing.

Konsep-konsep kerja sama yang berbeda itulah yang coba untuk ditawarkan kepada Indonesia, mengingat hubungan kedua negara memiliki cerita kesejarahan yang amat panjang.

Bahkan Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi pun setuju bahwa ada banyak hal yang membedakan kerja sama ekonomi dengan Turki.

"Yang membedakan kerja sama-kerja sama industri strategis antara Indonesia dengan Turki adalah dengan Turki kita sudah mampu melakukan kerja sama yang sifatnya 'joint development' dan 'joint production'," tutur Retno.

Turki rupanya tak mau sebuah kemitraan yang sekadar pepesan kosong melainkan konsep kerja sama yang konkret dan berwujud nyata.

Sederet kemitraan khususnya di bidang industri strategis pun sudah mulai terealisasi secara konkret, lihat saja dalam hal pengembangan power ship atau kapal pemasok listrik antara PT PAL dengan Karadeniz Holding yang sudah membangun 4 "power ship" pertamanya dengan kapasitas 36-80 MW.

Kerja sama ini memungkinkan terpenuhi pasokan listrik di wilayah-wilayah byar pet di Tanah Air.

Lebih jauh, dengan Turki, Indonesia juga sudah memiliki agreement on defense industry cooperation sejak 2010.

"Dan pada saat 2015 kita sudah ada kerja sama komunikasi pertahanan software defense radio hv 9661 antara PT LEN dan Aselsan Turkish, ini adalah untuk memenuhi kebutuah peralatan komunikasi terutama di wilayah-wilayah perbatasan," ujar Menlu Retno.

Ada juga kerja sama antara PT Pindad dengan FSNNS untuk kerja sama joint development dan production untuk "medium weight armor combat vehicle" dengan kapasitas 30 ton.

Sebuah tank tempur skala menengah yang sudah mulai dikerjakan kedua perusahaan, bahkan telah diluncurkan pada Mei 2017. Prototipenya kelak akan didemonstrasikan pada saat HUT TNI pada 2017 nanti.

Kemitraan Konkret Turki tak ingin berlama-lama dengan sebuah dokumen tanpa kerja nyata. Negara yang sempat mengalami revolusi paling bersejarah pada masa pemerintahan Mustafa Kemal Ataturk itu benar-benar mengagungkan kemitraan yang konkret.

Tak melulu sederet yang dikembangkan di Indonesia, kerjasama joint development antara PT Dirgantara Indonesia dengan Turkish Aerospace Industries untuk pengembangan pesawat CN generasi terbaru menambah daftar panjang yang membuktikan betapa nyatanya kerjasama yang ingin Turki wujudkan.

Bahkan selain pengembangan pesawat untuk CN 245, dua perusahaan yang bermitra itu juga sedang memulai pengembangan pesawat nirawak alias drone kelas medium altitude long endurance untuk kepentingan patroli di wilayah perbatasan.

"Jadi dari data tadi ada beberapa kerja sama yang dilakukan dengan Turki tampak sekali bahwa kita cukup maju untuk kerja sama industri strategis dengan Turki dan kita sudah banyak melakukan kerja sama untuk development dan production," papar Menlu Retno.

Tak berhenti di situ, Turki bahkan menginginkan kerjasama dikembangkan lebih jauh hingga menjangkau ke level pemasaran.

Misalnya, saja untuk produk-produk industri strategis yang dihasilkan dari kemitraan perusahaan dari dua negara, Turki menyatakan berkomitmen untuk memasarkannya di wilayah Timur Tengah dan Eropa. Sementara Indonesia diharapkan memegang pasar untuk wilayah Asia Pasifik khususnya kawasan ASEAN.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita pun turut membenarkan bahwa potensi perdagangan sektor industri strategis Indonesia-Turki sangat besar dalam beberapa tahun terakhir ini.

"Saya juga surprise, mereka ternyata 'advance' untuk industri strategis. Saya yakin pesawat F35 milik Amerika dan pesawat serupa yang dikembangkan oleh Turki tidak kalah teknologinya," ucap Enggartiasto.

Oleh karena itulah, peluang itu akan digarapnya dalam sebuah kerja sama di bidang alutsista untuk meningkatkan volume perdagangan dua negara.

Ingin Akselerasi Turki menjadi bukti betapa sebuah kerja sama atau kemitraan bukan sekadar sesuatu yang menjadi bahan bahasan di meja diplomasi. Melainkan diwujudkan dalam hal yang riil di lapangan.

Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P. Roeslani sendiri misalnya melihat Turki sebagai peluang pengembangan pasar dan sumber investor yang besar dalam berbagai bidang.

Hanya saja ia meminta perlunya bagi Pemerintah RI untuk mulai menghapus hambatan perdagangan termasuk tarif atau bea masuk sejumlah komuditas strategis antara kedua negara.

"Sebagian besar masalah soal harmonisasi kebijakan. Untuk pelaku usaha Turki sendiri kami melihat mereka cukup puas dengan beberapa investasi di Indonesia tapi mereka ingin akselerasinya lebih cepat," kata Rosan.

Serupa disampaikan Presiden Turki Recep Tayyib Erdogan yang ingin meningkatkan volume perdagangan antara kedua negara secara konkret.

"Pada 2016 naik menjadi 6 miliar dolar, angka baik tapi tak cukup memadai karena kita mempunyai potensi besar. Kita telah memliki target untuk memiliki volume perdagangan 10 miliar dolar AS," kata Erdogan.

Barangkali Turki memiliki banyak kesamaan dengan Presiden Joko Widodo yang selalu ingin sebuah kerja nyata.

Wajar jika kunjungan kenegaraan Presiden Jokowi ke Turki menjadi harapan yang amat besar khususnya bagi sebagian pelaku industri strategis untuk bisa mewujudkan rencana besarnya dalam mengkontribusikan kinerjanya bagi perekonomian Indonesia.

(rzy)

:cheers:
 
After cooperating with south korea and now with turkey, i hope we can cooperate with others nation also, like sweden, Denmark and south Africa
 
After cooperating with south korea and now with turkey, i hope we can cooperate with others nation also, like sweden, Denmark and south Africa
How about:
South Africa => Umkhonto
Taiwan => Hsiung Feng III
Get full TOT
Put it in new type of PKR & KCR
 
Back
Top Bottom