What's new

Indonesia Defence Forum

Ini Rahasia Kehebatan Meriam Howitzer M109A4BE Incaran TNI AD

August 17, 2016

M109A4BE4-696x432.png

M109A4BE yang akan dibeli TNI AD. Sumber gambar: Pussenarmed

M109 surplus boleh dikata dapat ditemui pada beberapa negara terutama di Eropa Barat yang beralih menggunakan sistem baru. Lalu kenapa TNI memilih membeli M109A4BE, apa istimewanya varian ini?

Jawabannya ada pada sejumlah program upgrade yang dilakukan sendiri oleh Belgia. Seperti diketahui, sebenarnya M109 yang dibeli Belgia adalah dari varian M109A2. Ketika varian A4 keluar, Belgia memutuskan untuk meningkatkan kemampuan M109A2 yang mereka miliki, tidak setara, tapi lebih unggul.

Jadi item standar seperti paket upgrade NBC/ RAM (Nuclear, Biological, Chemical/ Reliability, Availability, and Maintainability) memang dipasang sebagai standar, tapi ada lagi yang lebih. Paket upgrade yang menjadikan M109A4BE berbeda dengan M109A4 biasa ada pada pemasangan SAL (Semi Automatic Loader), MHS (Metric Hydraulic System), APU (Auxiliary Power Unit), SSPC (Stowage System Propellant Charges), dan IBC (Improved Ballistic Cover).

Sistem SAL pada M109BE menggunakan sistem rak semiotomatis yang mengantarkan proyektil dan charges ke juru pengisi dan asistennya, sehingga meningkatkan kecepatan tembak menjadi 3 peluru dalam 20 detik pertama dengan total penembakan 6 proyektil dalam 1 menit pertama, meningkat 50% dari kecepatan tembak varian M109A4.

Paket SAL juga menyertakan BAD (Breech Activating Device) yang memastikan breech selalu menutup dan membuka secara sempurna pada sudut elevasi meriam berapapun. Kemudian ada lagi TMS (Temperature Measurement Sensor) yaitu sensor yang mengukur suhu di dalam kamar peluru, untuk menekan risiko cook off atau kantung propelan menyala prematur akibat suhu yang terlalu panas setelah penembakan terus-menerus. Sistem SAL dan ikutannya tersebut dibuat oleh Rheinmetall Landsystems dan dipasang sendiri oleh Belgia.

Sementara untuk MHS (Metric Hydraulic System) merupakan modifikasi untuk menyamakan seluruh skala atau ukuran sistem hidrolik ke dalam satuan metrik yang berlaku internasional, mengingat AS masih menggunakan sistem imperial misalnya inci dan yards. Konversi ke sistem metrik ini akan memudahkan pengoperasian sehingga awak tidak perlu terlebih dahulu melakukan konversi perhitungan yang tentu akan sangat memakan waktu. Sistem MHS ini disiapkan oleh Rheinmetall Landsystems.

Modifikasi lain yang tak kalah penting adalah pemasangan sistem APU berupa mesin diesel 4 tak yang menyediakan daya 1,2kW @ 28VDC yang dipasang pada kompartemen mesin M109A4BE. Pemasangan APU ini memungkinkan penghematan bahan bakar mesin utama karena dalam kondisi stasioner cukup menyalakan APU untuk mentenagai perputaran kubah dan sistem hidrolik yang mengatur elevasi meriam. APU juga membantu mencegah aki kehabisan daya sehingga keandalan operasional M109A4BE juga meningkat. Sistem APU ini disediakan oleh Kissling Service GmbH.

Daftar upgrade berikutnya adalah sistem SSPC yaitu sistem kontainer tahan api dan benturan untuk menyimpan propelan (charges) yang sangat sensitif dan rawan terbakar. Sistem SSPC memampukan penyimpanan propelan langsung di dalam kubah tanpa perlu kuatir adanya resiko kebakaran, mengingat sekali terpantik propelan dapat menimbulkan api yang sangat panas dan terjadinya cepat, sehingga amat berbahaya bagi awak yang berada di dalam kubah dan sasis M109.

Terakhir, sebagian dari M109A4BE juga kebagian ballistic cover yang menutup alat bidik panoramik untuk meningkatkan bidang pandang dari juru tembak. IBC buatan RDM Belanda ini mengurangi risiko alat bidik prismatik menjadi kotor, berembun, atau silau karena paparan matahari.

Dari 20 unit yang dibeli TNI AD, belum diketahui apakah IBC masuk daftar. Dari jumlah 20 yang dibeli TNI AD, tidak semuanya varian M109A4BE. Beberapa unit di antaranya sudah pasti merupakan kendaraan pengisi amunisi M992 FAASV (Field Artillery Ammunition Support Vehicle) yang merupakan kendaraan pemasok amunisi untuk M109A4BE.

Author: Aryo Nugroho

http://angkasa.co.id/info/militer/m109a4be-apa-bedanya/
 
14033479_1662300484086817_920955019_n.jpg


Two alleged ISIS sympathizers arrested in Wonosobo
Rabu, 17 Agustus 2016 14:53 WIB | 859 Views
20160720antarafoto-penggeledahan-terduga-teroris-sukoharjo-190716-ms-2.jpg

Photo document of mobile brigade of the Indonesian Police guarding the house searches of suspected terrorists in Central Java, on Tuesday (July 19, 2016). (ANTARA/Maulana Surya)

Wonosobo (ANTARA News) - A joint team of military and police personnel arrested two alleged followers of ISIS on the slopes of Mount Sumbing, Wonosobo, Central Java, on Tuesday evening.

The two men were identified as M Taufik Ismail Salam, a resident of Sumur Benger, Batang District, Central Java, and Siwi Prastyorini, an inhabitant of Imogiri, Sleman District, Yogyakarta Province, Lt Col Dwi Hariyono, commander of the Wonosobo/0707 military district, stated here, Wednesday.

They were arrested for planning to raise an ISIS flag on top of Mount Sumbing on August 17, Indonesias Independence Day.

The security personnel found several ISIS flags in their bag.

The duo confessed to their plan to hoist the flag on top of Mount Sumbing on Wednesday at 10 a.m. local time.

"The two are currently being held for further investigation," he added.
(Uu.F001/INE/KR-BSR)

http://www.antaranews.com/en/news/106285/two-alleged-isis-sympathizers-arrested-in-wonosobo

Australia, Indonesia partners since RI`s independence: Ambassador
Rabu, 17 Agustus 2016 14:48 WIB | 907 Views
20160128antarafoto-diskusi-mahasiswa-dengan-dubes-australia-270116-ds-1.jpg

The Australian Ambassador to Indonesia, Paul Grigson. (ANTARA/Didik Suhartono)

Jakarta (ANTARA News) - The Australian Ambassador to Indonesia, Paul Grigson, has said Australia has been Indonesias partner since it represented the Republic of Indonesia (RI) at the Committee of Good Offices for Indonesia.

The statement came in response to President Joko Widodo (Jokowi)s state speech on August 16, 2016 marking the 71st commemoration of Indonesia's Independence Day on August 17, 2016.

"The relationship between Australia and Indonesia has had its ups and downs, but the foundation will always be strong," the ambassador stated.

This strong foundation, Grigson reminded, was established when Indonesia chose Australia as its representative at the Committee, together with Belgium (representing the Netherlands) and the United States (the neutral side).

The Committee was formed by the United Nations to mediate the dispute between Indonesia and the Netherlands after the Dutch colonial masters carried out Military Aggression I in 1947.

"Since the beginning, Indonesia chose to have a dialogue to resolve the conflicts," the ambassador added.

Yet, the Committee was considered a failure because the Dutch launched a second military aggression on December 19-20, 1948 that led to the UN establishing the United Nations Commission for Indonesia (UNCI).

Since then, Grigson underlined, Australia always supported Indonesia in every negotiation to defend its independence, including at the Dutch-Indonesian Round Table Conference on August 22-November 2, 1949 in which Australia was the mediator, representing the UNCI.

The conference became a stepping stone to Indonesias success in achieving independence as the Netherlands agreed to cede sovereignty to Indonesia by the end of December 1949.

Today, after 71 years of independence, Grigson noted that the relationship between Indonesia and Australia is even stronger through cooperation in various fields, including people-to-people contact.

"The networking between the Indonesians and the Australians will make our relationship stronger," he stressed.

In the multilateral arena, Indonesia and Australia are the co-chairs at the Bali Process, a continuing dialogue to address issues of human trafficking and illegal migration.

Indonesia and Australia, together with South Africa, form the troika in the Indian Ocean Rim Association (IORA).

At the international level, Indonesia and Australia are actively sending their peacekeeping forces for accomplishing the UN peace missions in conflict areas.

"Indonesia is a great country and I believe it will become greater and greater in the future," Ambassador Grigson hoped.
(Uu.KR-LWA/INE/KR-BSR/A014)

http://www.antaranews.com/en/news/1...ia-partners-since-ris-independence-ambassador
 
Kirab Pusaka

20160818antarafoto-kirab-bendera-pusaka-170816-wsj-3.jpg



Parade Kirab Bendera PusakaAnggota Paskibraka Tahun 2015 Maria Felicia Gunawan (kiri) membawa baki berisi duplikat Bendera Pusaka Merah Putih menuju Kereta Kencana Ki Jaga Raksa untuk dikirab dari Monas menuju Istana Merdeka di Jakarta, Rabu (17/8/2016). Parade Kirab yang membawa duplikat Bendera Pusaka Merah Putih dan Teks Proklamasi tersebut menjadi salah satu daya tarik utama pada Peringatan Hari Kemerdekaan ke-71 Republik Indonesia Tahun 2016. (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)

20160818antarafoto-kirab-bendera-pusaka-170816-wsj-12.jpg



Parade Kirab Bendera PusakaSejumlah prajurit Paspampres mengendarai Kereta Kencana Ki Jaga Raksa yang membawa duplikat Bendera Pusaka Merah Putih dan Teks Proklamsi ketika Parade Kirab Bendera Merah Putih dari Monas menuju Istana Merdeka di Jakarta, Rabu (17/8/2016). Parade Kirab yang membawa duplikat Bendera Pusaka Merah Putih dan Teks Proklamasi tersebut menjadi salah satu daya tarik utama pada Peringatan Hari Kemerdekaan ke-71 Republik Indonesia Tahun 2016. (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)

20160818antarafoto-kirab-bendera-pusaka-170816-wsj-8.jpg



Parade Kirab Bendera PusakaDua anggota Paskibraka membawa duplikat Bendera Pusaka Merah Putih dan Teks Proklamasi dalam Kereta Kencana Ki Jaga Raksa ketika Parade Kirab Bendera Merah Putih dari Monas menuju Istana Merdeka di Jakarta, Rabu (17/8/2016). Parade Kirab yang membawa duplikat Bendera Pusaka Merah Putih dan Teks Proklamasi tersebut menjadi salah satu daya tarik utama pada Peringatan Hari Kemerdekaan ke-71 Republik Indonesia Tahun 2016. (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)


20160818antarafoto-kirab-bendera-pusaka-170816-wsj-9.jpg



Parade Kirab Bendera PusakaSejumlah peserta berpakaian prajurit keraton mengikuti Parade Kirab Bendera Merah Putih dari Monas menuju Istana Merdeka di Jakarta, Rabu (17/8/2016). Parade Kirab yang membawa duplikat Bendera Pusaka Merah Putih dan Teks Proklamasi tersebut menjadi salah satu daya tarik utama pada Peringatan Hari Kemerdekaan ke-71 Republik Indonesia Tahun 2016. (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)

20160818antarafoto-kirab-bendera-pusaka-170816-wsj-14.jpg



Parade Kirab Bendera PusakaSejumlah prajurit Paspampres mengendarai Kereta Kencana Ki Jaga Raksa yang membawa duplikat Bendera Pusaka Merah Putih dan Teks Proklamsi ketika Parade Kirab Bendera Merah Putih dari Monas menuju Istana Merdeka di Jakarta, Rabu (17/8/2016). Parade Kirab yang membawa duplikat Bendera Pusaka Merah Putih dan Teks Proklamasi tersebut menjadi salah satu daya tarik utama pada Peringatan Hari Kemerdekaan ke-71 Republik Indonesia Tahun 2016. (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)


20160818antarafoto-kirab-bendera-pusaka-170816-wsj-1.jpg



Parade Kirab Bendera PusakaSejumlah peserta berpakaian daerah bersiap mengikuti Parade Kirab Bendera Merah Putih dari Monas menuju Istana Merdeka di Jakarta, Rabu (17/8/2016). Parade Kirab yang membawa duplikat Bendera Pusaka Merah Putih dan Teks Proklamasi tersebut menjadi salah satu daya tarik utama pada Peringatan Hari Kemerdekaan ke-71 Republik Indonesia Tahun 2016. (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)

20160818antarafoto-parade-nusantara-kemerdekaan-ri-170816-ym-4.jpg



Parade Kirab Bendera PusakaPasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) mengendarai Kereta Kencana Ki Jaga Raksa yang membawa duplikat Bendera Pusaka Merah Putih dan Teks Proklamsi ketika Parade Kirab Bendera Merah Putih dari Monas menuju Istana Merdeka di Jakarta, Rabu (17/8/2016). Parade Kirab yang membawa duplikat Bendera Pusaka Merah Putih dan Teks Proklamasi tersebut menjadi salah satu daya tarik utama pada Peringatan Hari Kemerdekaan ke-71 Republik Indonesia Tahun 2016. (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)


20160818antarafoto-parade-nusantara-kemerdekaan-ri-170816-ym-3.jpg



Parade Kirab Bendera PusakaSejumlah peserta berpakaian daerah membawa panji-panji saat mengikuti Parade Kirab Bendera Merah Putih dari Monas menuju Istana Merdeka di Jakarta, Rabu (17/8/2016). Parade Kirab yang membawa duplikat Bendera Pusaka Merah Putih dan Teks Proklamasi tersebut menjadi salah satu daya tarik utama pada Peringatan Hari Kemerdekaan ke-71 Republik Indonesia Tahun 2016. (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)
 
SekNeg VVIP aircraft
BAe 146-200 PK-PJJ
IMG_20160818_174939.jpg

©indragunawan_23

PT DI pindah ke Majalengka, produksi alutsista tetap ada di Bandung
13924967_1199809620053275_1935855203021452878_n.jpg

Bandung - PT Dirgantara Indonesia (DI) akan pindah markas ke tempat yang lebih luas ke kawasan Bandar Udara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka. Hanya saja pemindahan industri pesawat terbang itu tidak seluruhnya ke Majalengka.

"Di sini untuk pembuatan alutsista (alat utama sistem senjata), pesawat tempur tetap di Bandung. Sedangkan untuk komersil di sana," kata Direktur PT DI Budi Santoso, di Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (18/8).

Untuk diketahui, perusahaan BUMN tersebut kini berada di kawasan Bandara Husein Sastranegara, Bandung yang juga berdekatan dengan Lanud TNI AU Husein Sastranegara. Seluruh produksi pesawat juga bisnis dilakukan di sana.

Menurut dia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan PT DI menempati tempat yang lebih luas saat ini. Industri pesawat satu-satunya di Indonesia tersebut saat ini berdiri di atas 50 hektare.

"Pertemuan kami dengan presiden, dinyatakan PT DI berapa luasannya? 50 hektare. Masa produksi kapal terbang segitu, enggak maju-maju. Akhirnya Pak Presiden (memilih) di Kertajati," kata Budi.

Di kawasan Bandar Udara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, PT DI akan diberi lahan mencapai 300 hektare. Menyinggung kapan PT DI akan pindah, dia belum bisa memastikan.

"Kita setelah Kertajati berdiri baru (pindah). Lahan diamankan dulu. Nanti secara bertahap pindah. Sedangkan di sini (Bandung) dikembalikan pada negara," ujarnya.
©Merdeka.com
 
"Di sini untuk pembuatan alutsista (alat utama sistem senjata), pesawat tempur tetap di Bandung. Sedangkan untuk komersil di sana," kata Direktur PT DI Budi Santoso, di Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (18/8).

Untuk diketahui, perusahaan BUMN tersebut kini berada di kawasan Bandara Husein Sastranegara, Bandung yang juga berdekatan dengan Lanud TNI AU Husein Sastranegara. Seluruh produksi pesawat juga bisnis dilakukan di sana.

Menurut dia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan PT DI menempati tempat yang lebih luas saat ini. Industri pesawat satu-satunya di Indonesia tersebut saat ini berdiri di atas 50 hektare.

"Pertemuan kami dengan presiden, dinyatakan PT DI berapa luasannya? 50 hektare. Masa produksi kapal terbang segitu, enggak maju-maju. Akhirnya Pak Presiden (memilih) di Kertajati," kata Budi.

Di kawasan Bandar Udara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, PT DI akan diberi lahan mencapai 300 hektare. Menyinggung kapan PT DI akan pindah, dia belum bisa memastikan.


Is this preparation to given space for IDX line or ... Gripen NG???
 

Latest posts

Back
Top Bottom