What's new

Indonesia Defence Forum

Google Translate

upload_2014-9-12_7-45-55.jpeg
C-705 Missile

Liputan6.com, Beijing - Under Secretary of Defense (Wamenhan) Sjafrie said Indonesia needs about 60 units of guided missile (missile) with medium range for Navy Fast Missile Boats (KCR).

"We need about 60 units to be installed in the Navy fast missile boats," he said in Beijing, China, Tuesday (08/26/2014).

Indonesia and China have agreed to develop a defense industrial cooperation, one of them in the joint production of missile C-705, which is accompanied by the transfer of technology.

"So that we are able to produce it's own, without having to wait for the entire missile we can buy," said Sjafrie.

Currently the Navy is developing 2 sets ship C-705 missile system and will be paired in some KCR who is now in the process at some dockyard.

C-705 missile was first introduced to the public in the event the Zhuhai Airshow 7th in 2008, the missile was a development of the C-704 and resembles a miniature C-602 missiles.

Compared to the previous generation, the C-705 comes with some improvements such as the elements of the warhead and guidance system. With the modular design of the new machine, before the missile range is only 80 kilometers, and now up to 170 kilometers. (Ant / Mut)

Wakil Menhan: Indonesia Butuh 60 Rudal Jarak Sedang
 
Last edited:
New Indonesian Navy airfield, Lanudal Grati located at Pasuruan East Java, this new airfield has been build to preparing an entirely new generation of Indonesian Aviation Corps platform and technologies

5587901_20140912093454.jpg


5587901_20140912093501.png
 
The Army Aviation Corps
To support ground operation for the army, The Indonesian Army Aviation Corps was founded in 1959 along with the development of new military concept of air mobility for ground troops.
Started from a detachment size structure in early 60's, this unit has seen action in various military campaign such as Mandala in West Papua, the confrontation with Malaysia in Borneo, to many counter-insurgency operation against the communist guerrilla,Permesta rebellion, East Timor, Aceh and West Papua.
Today Indonesian Army Aviation Corps or Pusbenerbad (Pusat Penerbangan Angkatan Darat) has 4 squadrons composed mostly by helicopters and a small numbers of transport aircraft.

  • Squadron 11/ Combat Transport
    • Bell 205 A1 & NBell 412 Helicopter to support air-mobile combat operation.
  • Squadron 21/ Multirole
    • NBO 105 CB mini-gunship
  • Squadron 31/ Assault & Combat Transport
    • Mil Mi-35 Attack Helicopter & Mil Mi-17-V5 Heavy Transport Helicopter
  • Squadron 12/Combat Transport
    • Bell 412 EP Helicopter
Along with rapid modernization policy in order achieve the strategic goals to reach MEF for Indonesian Defense posture, the Army Aviation Corps are waiting for additional equipment still in order from foreign and local suppliers (PTDI) and also one major plan to buy 8 units of Boeing AH-64E Apache gunship from US. The deal is in final process.
In the future the army plan to have 8 squadron composed with 2 multirole squadrons and 6 assault squadrons by 2020.
2 of the assault squadrons will be posted as organic unit under 1st & 2nd Kostrad Division.
When target achieved, the Army Aviation Corps will have 200 helicopters and about 1000 army pilots under its command.
Right now 3 units of Mil Mi-17-V5 helicopters from Squadron 31 are deployed in Southern Sudan as part of UN mission.

CIMG0920.JPG

CIMG1091.JPG

CIMG0921.JPG

CIMG0988.JPG

CIMG0992.JPG

CIMG0994.JPG

CIMG1022.JPG

yonfoto+1.jpg

yonfoto+2.jpg


Photo credit : yonfoto
 
@Jakartans@PkDef

squadron 13 in West Kalimantan don't forget it
You right, i forgot that one. the future home for the Fennec attack helos.
Btw tadi jam 11-an gw lewat perempatan cempaka putih pas ada iring2an konvoi KH 179 - 155mm dari arah Pulogadung ke arah Tj. Priok. Kayaknya mau dibawa ke Surabaya buat static dispay HUT TNI. Hehehe panjang laras meriamnya ampir sepanjang bus PPD, body meriamnya seukuran mobil avanza :D

Kiser (Kompi Serbu) / Assault Company from the 5th Cavalry Battalion
10613006_793426837346429_2650770089058551511_n.jpg
 

Personil United State Marine Corps (USMC) dan Marinir Brigif 1, adu cepat menangkap bebek di Lapangan Marinir, Gedangan, Sidoarjo, Jatim, 13 September 2014. Lomba ini menjadi hiburan di sela latihan Marines Tactical Warfare Simulation (MTWS) antara Amerika dan Indonesia. TEMPO/Fully Syafi


Personil United State Marine Corps (USMC) dan Marinir Brigif 1, ikuti lomba makan krupuk di Gedangan, Sidoarjo, Jatim, 13 September 2014. Latihan kerjasama ini meliputi pelatihan militer dan materi penanggulangan bencana. TEMPO/Fully Syafi


Personil USMC dan Marinir Brigif 1, ikuti lomba karapan di Gedangan, Sidoarjo, Jatim, 13 September 2014. TEMPO/Fully Syafi


Personil USMC bersama personil Marinir Brigif 1, berlomba memasukkan belut ke dalam botol di Gedangan, Sidoarjo, Jatim, 13 September 2014. TEMPO/Fully Syafi


Personil USMC bersama personil Marinir Brigif 1, ikuti lomba gigit koin di Gedangan, Sidoarjo, Jatim, 13 September 2014. TEMPO/Fully Syafi


Polisi menggelandang salah seorang dari tujuh terduga anggota Islam State Iraq and Syiria (ISIS) di Kantor Polda Sulawesi Tengah di Palu, Sabtu 13 September 2014. Ketujuh orang yang ditangkap di Desa Marantale, Kabupaten Parigi Moutong, sekitar 80 kilometer arah Timur Kota Palu itu, empat diantaranya berkewarganegaraan asing (Turki), sedangkan tiga orang lagi adalah warga lokal. ANTARA/Basri Marzuki


Polisi menggelandang salah seorang dari tujuh terduga anggota Islam State Iraq and Syiria (ISIS) di Kantor Polda Sulawesi Tengah di Palu, Sabtu 13 September 2014. ANTARA/Basri Marzuki


Polisi menggelandang salah seorang dari tujuh terduga anggota Islam State Iraq and Syiria (ISIS) di Kantor Polda Sulawesi Tengah di Palu, Sabtu 13 September 2014. ANTARA/Basri Marzuki


Polisi menggelandang salah seorang dari tujuh terduga anggota Islam State Iraq and Syiria (ISIS) di Kantor Polda Sulawesi Tengah di Palu, Sabtu 13 September 2014. ANTARA/Basri Marzuki
 
Last edited:
7074177_20140914025438.jpeg



Densus 88 menggiring warga negara asing asal Turki terduga Teroris yang terlibat Jaringan Islamic State o Iraq and Syiriah (ISIS) di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, 14 September. Keempat terduga teroris tersebut ditangkap oleh Densus 88 di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat.



Densus 88 menggiring warga negara asing asal Turki terduga Teroris yang terlibat Jaringan Islamic State o Iraq and Syiriah (ISIS) di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, 14 September. Keempat terduga terorisdiamankan ke Markas Korps Brimob Kelapa Dua, Depok. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat.



Densus 88 menggiring empat warga negara asing asal Turki terduga Teroris yang terlibat Jaringan Islamic State o Iraq and Syiriah (ISIS) di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, 14 September. Keempat terduga teroris tersebut bernama A Basyit, A Bozoghlan, A Baryam,dan A Zubaidan. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat.


Densus 88 menjemput terduga teroris warga negara asing asal Turki yang terlibat Jaringan Islamic State o Iraq and Syiriah (ISIS) di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, 14 September. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat.


Densus 88 berjaga didepan bus saat menjeput warga negara asing asal Turki terduga Teroris yang terlibat Jaringan Islamic State o Iraq and Syiriah (ISIS) di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, 14 September (14/9). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat.
 
Indonesia PINDAD confirm cooperation with Cockeril to made turret tanks

Pindad Gandeng Belgia Produksi Meriam Besar
Today 11:08
BANDUNG, KOMPAS.com - PT Pindad (Persero) mengambil langkah strategis jangka panjang untuk pengembangan sistem persenjataan kendaraan tempur dan tanknya. Senin (15/9/2014) Pindad resmi menggandeng perusahaan asal Belgia, Cockerill Maintenance & Ingenierie SA Defense (CMI), untuk pengembangan sistem meriam atau turret. Untuk tahap awal, produsen amunisi senapan dan kendaraan tempur asal Bandung itu akan memproduksi turret kaliber 90 mm dan 105 mm untuk dipasang di kendaraan tempur produksi Pindad.

Penandatangan nota kesepahaman antara kedua perusahaan diresmian di hanggar produksi panser Anoa milik Pindad, di Kiara Condong, Bandung. Direktur Utama Pindad Sudirman Said mengungkapkan, kesepakatan ini membawa dampak positif bagi pengembangan Pindad sebagai perakit sistem persenjataan. Selain itu, kerjasama sekaligus bertujuan meningkatkan kemampuan teknologi perusahaan dan membawa Pindad masuk dalam global supply chain industri pertahanan bersama CMI.

Pindad dan CMI akan membentuk komite untuk menyusun proses alih teknologi dan pelatihan teknis untuk mendukung tujuan memproduksi turret kaliber besar. "Pindad juga memperoleh kesempatan untuk mengirimkan beberapa putra-putri terbaik kita untuk belajar masalah sistem persenjataan di CMI," kata Sudirman.

Kesempatan ini sangat sesuai dengan tujuan manajemen untuk membangun kapasitas perusahaan agar bisa maksimal dalam menjalankan amanah UU Nomor 16/2012 tentang Industri Pertahanan.

Sementara itu, Executive Vice President CMI James Caudle menyatakan, CMI sebenarnya sudah lama hadir dan dikenal oleh Tentara Nasional Indonesia sebagai pengguna sistem persenjataan, meski hanya berupa nama. "Brand 'Cockerill' sudah akrab dikenal dan telah lama melengkapi sistem persenjataan TNI Angkatan Darat," katanya. "Ini akan menguntungkan bukan saja kami tetapi juga Pindad dan Indonesia".

CMI percaya kerjasama ini akan meningkatkan potensi besar industri pertahanan lokal dan mendukung sistem pertahanan nasional Indonesia lewat pembangunan kapasitas sumber daya manusia dan transfer of technology. "Kami senang bisa meneken kerjasama dengan Pindad sebagai langkah awal jangka panjang dalam bidang perakitan dan teknologi sistem persenjataan," ujar Caudle.

Setelah meneken nota kesepahaman, Pindad dan CMI akan duduk bersama merampungkan detail kerjasama yang memuat secara rinci kesepakatan dan komitmen yang telah dijalin dalam bentuk skema kerjasama yang memuat hak dan kewajiban kedua belah pihak. Kerjasama dengan CMI ini adalah kali kedua Pindad meneken kerjasama dengan industri pertahanan dunia. Bulan lalu, Pindad meneken kerjasama dengan Rheinmetall Denel Munition (RDM) untuk pengembangan amunisi kaliber besar.

Pindad memang sedang tencar mendorong tenaga ahlinya membangun sendiri kekuatan alat utama sistem persenjataan di dalam negeri. Untuk kendaraan tempur misalnya, sudah lahir kendaraan lapis baja Anoa dan kendaraan taktis Komodo.

Pindad juga sudah mengantongi kepercayaan TNI Angkatan Darat untuk melakukan retrofit tank AMX 13. Di tangan para insinyur Pindad, tank tua ini telah mengalami perubahan total mesin, sistem transmisi, elektronik hingga sistem senjata lewat pemasangan meriam kaliber 105 mm.

http://bisniskeuangan.kompas.com/rea...campaign=Kknwp

cf768c9e78033465d34818b87dccf31b.jpg


0ff590a7a131c27dcf4348dc3302f214.jpg
 
Back
Top Bottom