What's new

Indonesia Defence Forum

30727685_1774169579272145_3436309308105555968_o.jpg
30652899_1771645149524588_4174929123354869760_o.jpg
30656373_1772008692821567_8417233926963068928_o.jpg
 
TNI – POLRI BURU SISA TERORIS KELOMPOK SANTOSO
paskhas-dengan-denel-ntw-20-anti-material-rifle-20mm-14-5mm-sigit_tn6aau2001-fsm-1.jpg



Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah tetap melaksanakan operasi Tinombala di Kabupaten Poso untuk mengejar para anggota kelompok sipil bersenjata pimpinan teroris Santoso yang selama ini merasahkan masyarakat.

“Kalau untuk Operasi Poso nanti segera akan kita ganti pasukan, jadi termasuk tim buru yang sudah terlatih,” kata Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah Brigadir Jenderal I Ketut Argawa di Palu pada Senin, 16 April 2018.

Argawa mengatakan tim satuan tugas untuk operasi Tinombala juga akan ditambah dengan pasukan dari Brimob Kelapa Dua Jakarta yang sudah mendapat pembekalan untuk memburu teroris. “Kita fokuskan dan berharap bahwa penanganan Poso lebih konprehensif dan spesifik,” ujarnya.

Operasi Tinombala dilaksanakan untuk melumpuhkan dan menangkap jaringan teroris Mujahidin Indonesia Timur yang dipimpin Santoso. Adapun Santoso telah tewas setelah baku tembak dengan satgas pada 18 Juli 2017. Setelah kematian Santoso, anak buahnya berturut-turut turun gunung.

Kekuatan mereka pun diduga semakin lemah. Ada yang menyerahkan diri, ada yang ditangkap karena kelelahan, atau tewas.

Polisi memperkirakan masih ada tujuh orang anggota MIT yang masih berkeliaran di Poso. Argawa pun mengimbau para buron kasus terorisme itu menyerahkan diri demi terciptanya kedamaian di wilayah Kabupaten Poso. “Para DPO kalau melangkah lebih proaktif dengan kita, kita disambut dengan baik sesuai dengan harapan masyarakat, bahwa kita menginginkan penanganan Poso yang lunak (soft),” kata dia.

Ia juga meminta kepada para buron ini untuk tidak melakukan tindakan yang bisa merugikan, khususnya kepada masyarakat yang tidak berdosa di wilayah Kabupaten Poso. “Satu yang kita harapkan, jangan ganggu masyarakat di sana, baik mereka yang sedang berkebun maupun aktivitas lainnya. Biarkan masyarak kita berkebun seperti masa-masa lalu,” kata Argawa.

Operasi Tinombala akan dilaksanakan hingga tiga bulan ke depan setelah diperpanjang sejak 1 April 2018. Argawa mengatakan dalam operasi kali ini, pihaknya akan dibantu oleh anggota TNI sebanyak kurang lebih 100 orang.

“Kami berharap jangan sampai tiga bulan, masalah ini sudah selesai, karena kita berharap seperti kemarin, begitu selesai kita deklarasikan tidak ada lagi (aksi terorisme), ini yang kita dukung,” kata Argawa, sebagaimana dikutip dari laman Tempo (16/ 04).

For non Indo speakers: The army police joint forces will hunt the remnants of santoso terrorist group in Poso a total of 7 terrorist remain from the initial 14
 
additional info?

184 pieces of Fnss Kaplan were ordered within the scope of STA (weapon carrier platform). A smaller chassis under 20 tons with almost same sub.

However, after the mass production contract of the Altay main battle tank was made, there is a plan for the new gen. AFV needs of the armored brigades. In this regard, two ready platforms in the hands of the Turkish defense industry are Otokar Tulpar and Fnss Kaplan.

If Fnss Kaplan's 35 tons chassis selected, Turkey will have a different turret according to their needs. For example :
fnss-kaplan30.jpg
 
Senegal, Cote d’Ivoire line up Indonesian aircraft
Jeremy Binnie, London - IHS Jane's Defence Weekly
16 April 2018
Senegal and Côte d’Ivoire have signed a framework agreement covering the sale of an unspecified number of CN235 and NC212 aircraft, PT Dirgantara Indonesia (PTDI) confirmed on 15 April, when it posted an Indonesian media report about the deal on its website.

The report said the agreement was signed by PTDI president Elfien Goentoro and Gaby Peretz, the head of a Belgian company called Air Defence Trading that is acting on behalf of the African countries. It added that the contracts are expected to be finalised in July or August.

The agreement reportedly covers the delivery of aircraft worth USD75 million: a single CN235-220 maritime patrol aircraft (MPA) and two NC212-220 maritime surveillance aircraft for Senegal; and a single CN235-220 transport for Côte d’Ivoire.

http://www.janes.com/article/79296/senegal-cote-d-ivoire-line-up-indonesian-aircraft
 
Air Platforms
DSA 2018: TAI offers Anka MALE UAV to Southeast Asian countries
Gabriel Dominguez, Kuala Lumpur - IHS Jane's Defence Weekly
17 April 2018
Turkish Aerospace Industries (TAI) is offering its Anka medium-altitude, long-endurance (MALE) unmanned aerial vehicle (UAV) to Southeast Asian countries, including Malaysia and Indonesia.

“Market analysis is showing that there is a huge potential for MALE-class UAVs in Southeast Asia, particularly considering the maritime surveillance requirements for fighting human trafficking, smuggling, and piracy in the area,” a company official told Jane’s .

In Malaysia the company, which showcased the Anka UAV for the first time at a DSA exhibition, is partnering with DRB-HICOM Defence Technologies (Deftech) to meet the Royal Malaysian Air Force’s (RMAF’s) requirement for wide-area aerial surveillance.

Deftech’s collaboration with TAI focuses on the areas of advanced aero composites, aerospace, and unmanned technology, a Deftech official said, adding that the company also expects to enhance its capabilities and maximise the potential of its subsidiaries involved in the aerospace and unmanned systems domains through the collaboration.

http://www.janes.com/article/79345/dsa-2018-tai-offers-anka-male-uav-to-southeast-asian-countries
 
Back
Top Bottom