What's new

Indonesia Defence Forum

any infor
pekerja-menggarap-pembaruan-kapal-kri-malahayati-di-dok-irian-pt-pal-surabaya-jawa-timur-kamis-2501-zabur-karuru-1.jpg

pekerja-menggarap-pembaruan-kapal-kri-malahayati-di-dok-irian-pt-pal-surabaya-jawa-timur-kamis-2501-zabur-karuru.jpg
any info about sensor and weapon modernization?
 
Plan to buy Sukhoi-35 still in place: Air Force Chief
Sabtu 27 January 2018 07:05 WIB

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- The Indonesian government's plan to buy Sukhoi-35 fighter jets, Generation 4.5, is still in place, Air Force Chief of Staff Marshal Yuyu Sutisna said. Sutisna was responding to an allegation that the United States has pressed Indonesia not to buy Russian-made fighter jets when US Secretary of Defense James Norman Mattis visited Indonesia recently.

"I have not heard of it (the allegation). I learned it from the media. To be sure, the contract will be signed," Sutisna noted after a meeting of the Indonesian Air Force leadership 2018 at the Air Force Headquarters in Cilangkap, East Jakarta, on Friday.

Sutisna stressed that nothing has affected the plan to buy Sukhoi-35. According to him, it is still relevant to what National Defense Forces Chief Marshal Hadi Tjahjanto had stated,

The Sukhoi SU-35 fighter jets will be equipped with air-to-air missile, air-to-ground missile, bomb, ground support equipment, simulator, spare parts including reserve engine according to specifications set by the air force chief of staff.

The former chief of the Indonesian Air Force Operation Command I expressed the hope that the contract for the purchase of Sukhoi-35s will be signed in February 2018.

"I hope the contract will be signed in February 2018 at the latest. If the contract is signed, the first plane will be delivered next year," he pointed out.

Indonesia planned to buy Sukhoi Su-35 (NATO: Flanker E) to replace F-5E/F Tiger II at the TNI AU's air squadron 14.

http://en.republika.co.id/berita/en...o-buy-sukhoi35-still-in-place-air-force-chief

.
 
any infor
any info about sensor and weapon modernization?
Mostly avionics (FCS,CMS) upgrade.....particularly changing the old WM28 radar with newer TERMA 4100 radar, rigel ESM,
 
Last edited:
Last edited:
TNI AL Segera Punya Armada Ketiga
JUMAT, 26 JANUARI 2018 18:42 WIB
678510_720.jpg

Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Ade Supandi menjadi inspektur pada pelaksanaan upacara likudasi Satrol Koarmada dan Satkamla Lantamal, pembentukan Spotmar Kotama, serta pembentukan Spotmar Lantamal di Tanjung Priok, Jakarta, 22 Januari 2018. TEMPO/Ilham Fikri
TEMPO.CO, Jakarta - Pembentukan armada ketiga Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut atau TNI AL di kawasan tengah hampir rampung. Kepala Staf TNI AL Laksamana TNI Ade Supandi mengatakan pihaknya tinggal menunggu persetujuan Presiden Joko Widodo.

“Tinggal menunggu Keputusan Presiden yang diharapkan bisa terwujud,” kata Ade di Markas Besar TNI AL, Cilangkap, Jakarta Timur pada Jumat, 26 Januari 2018.

Baca juga: KSAL Ade Supandi Resmikan Pusat Hidrografi dan Oseanografi

Ade berujar, pihaknya telah mantap mempersiapkan pembentukan armada ketiga. Bahkan, TNI AL telah membangun kantor yang rencananya dijadikan markas armada di Sorong, Papua Barat. Mantan Kepala Staf Umum TNI itu juga menuturkan, pembentukan armada ketiga sudah direncanakan sejak lama. Pembentukan armada ketiga itu juga merupakan salah satu dari program yang dicetuskan oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.

Saat ini, kekuatan TNI AL saat ini terbagi dalam dua armada. Keduanya adalah Armada RI Kawasan Barat (Armabar) yang berpusat di Tanjung Priok, Jakarta serta Armada RI Kawasan Timur (Armatim) yang berpusat di Tanjung Perak, Surabaya. Armabar bertugas menjaga kawasan Laut Cina Selatan, Selat Malaka, selatan Jawa, dan Samudera Hindia. Sementara, Armatim memiliki tugas untuk menjaga perairan yang lebih luas, yakni mulai dari perairan Tegal hingga perairan timur.

Baca juga: PT PAL Rampungkan Kapal Selam Pesanan TNI AL Tahun Ini

Armada ketiga nantinya akan ditugaskan untuk mengawasi wilayah tengah. Pembentukan armada ketiga TNI AL ini bertujuan untuk memaksimalkan pengawasan laut Indonesia yang luas. “Pembentukan armada ketiga adalah keniscayaan karena wilayah laut Indonesia yang sangat luas," kata Ade.


https://nasional.tempo.co/amp/1054462/tni-al-segera-punya-armada-ketiga


Indonesia navy to form third fleets
 
Nice, Indonesia is a good friend. I also learned you guys call Karachi Karaji lol.
 
Nice, Indonesia is a good friend. I also learned you guys call Karachi Karaji lol.
Its an old spelling Karatji. The letter C is written in the old spelling as TJ. For example the word "Cakra" in the old spelling it was written as "Tjakra". It was then changed to the letter C in the early 70's iinm.
 
TNI AL BAHAS HIBAH KAPAL PERANG BERUKURAN BESAR UNTUK BAKAMLA
27 JANUARY 2018 DIANEKO_LC LEAVE A COMMENT


KSAL Laksamana TNI Ade Supandi mengatakan pihaknya kini tengah membicarakan soal hibah kapal dari TNI AL untuk Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla RI).

Ia mengatakan, untuk hibah yang akan dilakukan berikutnya TNI AL tidak lagi akan menghibahkan kapal-kapal kecil karena lemahnya daya tahan kapal kecil.

Hal itu dikatakan Ade dalam konferensi pers kegiatan Rapat Pimpinan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (Rapim TNI AL) tahun 2018 di Auditorium Yos Sudarso, Markas Besar Angkatan Laut, Cilangkap Jakarta Timur pada Jumat (26/1/2018).

“Soal kapal hibah ke Bakamla dalam proses pembicaraan. Dulu memang yang kita hibahkan adalah kapal-kapal kecil, fiber. Tapi saya bilang, buat apa fiber, kena ombak besar juga pulang,” kata Ade.

Ia juga mengatakan bahwa pihaknya kini tengah melihat sejauh mana kemungkinan untuk menghibahkan kapal TNI AL yang berukuran besar seperti kapal jenis Fregat.

Nantinya, pihaknya akan mengevaluasi kapal berteknologi perang tinggi tersebut.

Ia menegaskan bahwa kapal tersebut bisa didemiliterisasi dan digunakan oleh Bakamla untuk mengawasi illegal fishing di perairan Indonesia.

“Lebih baik nantinya kita dengan Bakamla, Bakamla juga sudah memprogramkan kapal besar untuk Coast Guard. Nanti juga kita evaluasi kapal Fregat kita. Itu bisa demiliterisasi, kemudian bisa menjadi kapal Bakamla,” kata Ade.

Ade menambahkan bahwa pihaknya juga nantinya akan menyeleksi kapal tersebut untuk melihat mana yang masih mungkin dihunakan dan mana yang sudah tidak ekonomis lagi bagi TNI AL.

“Ini yang nanti kita seleksi, mana yang masih mungkin dan mana yang tidak ekonomis lagi,” kata Ade.

Photo : KRI Oswald Siahaan 354 (Istimewa)

Sumber : Tribunnews
 
Back
Top Bottom