What's new

Indonesia Defence Forum

ok ok, i've removed the pic :angel:

tni-camo.jpg

tni-pasus.jpg

paskhas.jpg

pandur30.jpg
 
Last edited:
Perkuat Pertahanan, DPR Desak Presiden Tambah Anggaran TNI
Sucipto
Selasa 3 Oktober 2017 - 16:05 WIB
perkuat-pertahanan-dpr-desak-presiden-tambah-anggaran-tni-xjd.jpg

Komisi I DPR mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) meningkatkan anggaran pertahanan bagi TNI. Foto/SINDOnews/Dok
CILEGON - Komisi I DPR mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) meningkatkan anggaran pertahanan bagi TNI. Hal itu penting mengingat tingginya ancaman dan luas wilayah yang harus jaga.

Hal itu dikatakan Anggota Komisi I DPR Effendi Simbolon. Menurutnya, Indonesia merupakan wilayah yang strategis.

"Apalagi dari luar, di mana Indonesia sebagai wilayah strategis yang dalam tanda petik diperebutkan banyak pihak di luar negeri, Indonesia harus mempunyai kekuatan angkatan bersenjata yang memiliki efek deteren," kata Effendi Simbolon, Selasa (3/10/2017).

Menurut Effendi, TNI sebaiknya tidak hanya memiliki kemampuan untuk bertahan tapi juga memberikan deterrence effect atau efek gentar yang besar terhadap wilayah sekitar.

"Kita tahu di Laut China Selatan (LCS), kemudian di wilayah selatan dengan Australia, ada sekian ribu marinir di Darwin, kita juga konflik di Papua, yang sewaktu-waktu bisa merebak," ujarnya.

Politikus PDIP ini berharap, Jokowi dalam amanatnya pada HUT TNI nanti memberikan nuansa eskalasi dalam anggaran pertahanan TNI agar lebih besar. Sebab, melihat janji Presiden Jokowi pada pemilu lalu yang menyebutkan bahwa anggaran TNI harus mencapai 1,5% dari PDB.

"Tapi inikan hanya 0,8%. Ya minim sekali. Dibandingkan dengan tingkat ancaman dan luas wilayahnya, serta stabilitas di Asia Tenggara dan Asia Pasifik terus terang TNI masih jauh tertinggal. Ini tahun ketiga tapi anggaran yang diharapkan untuk menunjang tupoksi TNI tidak mencukupi," katanya.

Minimnya anggaran yang dialokasikan, kata Effendi, membuat TNI kesulitan dalam memenuhi program minimum essential force (MEF).

"Untuk mencapai minimum aja belum, bayangkan menuju MEF saja belum. Mana ada (realisasi MEF). Dukungan anggaran itu tidak harus setiap tahun, bisa tiga tahun ke depan, jadi setiap multiyears harus didukung anggaran yang melompat jauh," paparnya.

Membangun TNI yang profesional membutuhkan kesiapan alutsista, kesejahteraan dan sebagainya. Sudah saatnya TNI memiliki alutsista yang canggih dan modern. "Sudah saat nya Indonesia memiliki SU-35, kapal selam kilo, Heli Apache, Black Hawk, MI-35, dan MI-17, S-400," katanya.

Sebagai negara besar, Indonesia sewaktu-waktu bisa jadi daerah aneksasi. Menurut dia, jangan menyalahkan pertumbuhan ekonomi yang masih sekitar 5% untuk membangun pertahanan yang kuat.

"Nanti kalau sudah 7% baru saya kasih. Kenapa kamu defisit untuk hal yang exercise. Kenapa untuk yang pertahanan negara kamu tidak lakukan. Memangnya apa artinya semua kekayaan kalau kita dianeksasi, mau jadi Irak, Libya, Suriah kita?," tanyanya.

Meski memiliki anggaran yang minim, Effendi mengaku tetap mengapresiasi kinerja TNI dalam menjaga kedaulatan Indonesia.

https://nasional.sindonews.com/read...esak-presiden-tambah-anggaran-tni-1507021509/

Ada yg udah minta S400, Indonesian first representative commitee urging Government to increasing defense spending and bought large quantity of arms including S 400
 
POLANDIA AKAN TAWARKAN ALUTSISTA PADA INDONESIA
4 OCTOBER 2017 DIANEKO_LC 1 COMMENT
trs-15-mobile-medium-range-radar-pitradar.jpg

TRS-15 mobile medium range radar (PITRadar)

Ketua MPR Zulkifli Hasan menerima kunjungan Ketua Senat Polandia, Stanislaw Karczewski bersama delegasi Parlemen Polandia di Ruang Delegasi, Gedung Nusantara IV, Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu, (4/10), hari ini.

Dalam kesempatan tersebut, Zulkifli menceritakan bagaimana toleransi dan keberagaman dapat hidup dan bertumbuh di Indonesia. Toleransi, tegas dia, menemukan tempat terbaiknya di sini.

“Indonesia adalah negara dengan beragam budaya dan memiliki agama yang saling berbeda. Namun semua memiliki hak dan kewajiban yang sama. Masyarakat Indonesia hidup berdampingan di 34 provinsi dan lebih dari 500 kabupaten/kota. Kami bangga menjadi contoh bagaimana islam dan demokrasi bisa berdampingan,” kata Zulkifi dalam pesan elektronik yang diterima wartawan, Rabu, (4/10).

Dalam kesempatan itu, dia juga mengajak Parlemen Polandia untuk menjalin kerjasama antar parlemen. Peluang kerjasama bisa diperoleh dalam bidang kelistrikan, pertambangan, alutsista, dan dunia pendidikan.

Menyambut ajakan Zulkifli, Stanislaw Karczewsk menawarkan kerjasama dalam dunia pertanian, alutsista, dan pendidikan. “Kami akan tawarkan alutsista pada Indonesia. Kami juga akan mengundang mahasiswa Indonesia untuk studi di Polandia,” ujar Stanislaw Karczewsk.

Mendampingi Zulkifli Hasan dalam pertemuan itu anggota MPR dari Fraksi PAN, Muhammad Syafrudin, anggota dari Fraksi NasDem Fadholi, anggota dari PPP, Muhammad Arwani Thomafi dan Sesjen MPR Ma’ruf Cahyono.

Sumber : Gatra


Blackhawk actually what we wanted, as Brunei S70i is came from Polandia too
 

Latest posts

Back
Top Bottom