Follow along with the video below to see how to install our site as a web app on your home screen.
Note: This feature may not be available in some browsers.
New Recruit
How many of these Tanks Indonesia wants to have ?
Good to see the Tank and I hope you go for lot more than 400 happy to see Indonesia and Turkey corporating with each other in defence field400 maybe more than that
Good to see the Tank and I hope you go for lot more than 400 happy to see Indonesia and Turkey corporating with each other in defence field
hope soo, we need lots of these to replace obsolete tanks #ngarepmodeonThese medium tanks would probably gonna replace AMX13 and Scorpion.. so that would be around.... 400.. roughly... maybe...
Klo kata mas Windu, orang pindad, untuk sementara pake caterpillar karena alasan ketersediaan yg berlimpah.Any information abou MMWT power pack?
Laris manisssPhilipphine will order 2 more SSV , one for hospital
PT PAL Akan Buat Kapal Angkut untuk Militer Filipina
Liputan6.com, Jakarta Indonesia melalui BUMN, yaitu PT PAL Indonesia (Persero) telah mengirim kapal perang jenis Strategic Sealift Vessel (SSV) kedua ke angkatan militer Filipina. Kapal itu dinamakan BRP Davao Del Sur LD 602.
Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno mengungkapkan, pesanan kapal dari Filipina tidak berhenti di situ. Harry mengaku Indonesia masih memproses pembuatan kapal pesanan Filipina ke 3 dan ke 4 dengan tipe yang berbeda.
"Sudah ada pembicaraan dengan Filipina, rencana ada SSV 3 dan SSV 4," tegas Harry saat berbincang dengan wartawan di kantornya, Selasa (9/5/2017).
Dijelaskannya, meski dua kapal yang dipesan itu memiliki tipe yang sama, namun Militer Filipina menginginkan memiliki fungsi khusus. Satu sebagai kapal yang berfungsi sebagai rumah sakit, dan satu sebagai markas pasukan.
Dalam kapal rumah sakit ini, nantinya dijadikan cover kesehatan bagi para pasukannya yang tengah melakukan operasi di daerah-daerah pertempuran. Di dalamnya akan ada laboratorium hingga ruang perawatan.
Sementara untuk kapal markas pasukan, nantinya akan digunakan militer Filipina dalam memberantas perompak-perompak di perairannya.
"Nanti juga dilengkapi dengan senjata. Filipina ini negara kepulauan seperti Indonesia, sehingga pemberontak-pemberontak akan dimasukkan ke kapal, sehingga tidak perlu turun ke darat. Nah SSV ini cocok," papar Harry. (Yas)
http://bisnis.liputan6.com/read/2945972/pt-pal-akan-buat-kapal-angkut-untuk-militer-filipina
BRP Davao Del Sur LD 602 [update.ph]
Indonesia, Malaysia conduct joint patrol in Malacca Strait
KRI Sembilang-850 [poskota]
Tanjungpinang, Riau Islands (ANTARA News) - Indonesian and Malaysian military personnel are conducting joint patrol and excise code named Patkor Optima-26A/17 in the Malacca Strait.
Commander of the Tanjungpinang Naval Base Colonel Ribut Eko Suyatno, representing the commander of the western Indonesian marine security, opened the event in Batam, Riau Islands province, on Tuesday.
He said that Lieutenant Colonel Totok Irianto enjoyed the trust as the commander of Patkor Optima-26A/17 task force. Irianto will command Indonesian warships KRI Sembilang-850 and KRI Sigurot-864, Maritime Security Board (Bakamla) ship, police ship, Marine and Coast Guard Unit (KPLP) ship, customs and excise ship, and the Fisheries and Maritime Affairs Ministrys ship.
Meanwhile, Malaysia has deployed MV Marlin, MV Danga, MV Satria, PA-51-PDRM, and PA-52-PDRM, among others.
The Indonesian side in the joint patrol and exercise comprise personnel of the Indonesian Navy, the Indonesian Police, the Customs and Excise Office, the Maritime Security Board (Bakamla), and the Marine and Coast Guard Unit (KPLP).
"Marine security is not merely related to sovereignty and law but it also entails understanding that sea must be safe for users and must be free from threat and disturbance to any activity," he remarked.
He added that the sea must be free from the threat of violence such as piracy, sabotage, and terrorism.
Above all, the sea must be free from navigational threat, which may put shipping safety on the line, and must be free from the threat of pollution and marine ecosystem destruction, he stated. (*)
http://www.antaranews.com/en/news/110864/indonesia-malaysia-conduct-joint-patrol-in-malacca-strait
It is time to choose Boss, we had wait for so long, espesially on the F5 subtitues and real fregate order signing. We eagerly need your quick action now.Indonesia glances at sweden to find replacement for its obsolete fighter jets and warships
Indonesia berencana mengganti seluruh pesawat tempur dan kapal tempur yang dinilai telah usang atau berusia di atas 30-40 tahun. Realisasi tersebut masih menunggu keputusan Presiden Joko Widodo serta persetujuan dari DPR.
View attachment 395791
Demikian penegasan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu usai melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Pertahanan Swedia Carl Anders Peter Hultqvist di Kalberg Castle, Stockholm, Swedia, Senin siang (8/5).
Menhan mengungkapkan sangat tertarik dengan sejumlah industri militer Swedia, seperti persenjataan, sistem teknologi militer, termasuk pesawat tempur JAS 39 Gripen yang diproduksi oleh Saab. “Prinsipnya kita akan mengganti alutsista yang sudah tua,” ujar Menhan.
Namun, lanjut Menhan, wacana penggantian alutsista itu tidak bisa dilakukan instan. Ada tahapan yang perlu ditempuh sebelum laporan disampaikan ke Presiden, yakni melalui perundingan terbatas antara sejumlah perusahaan industri pertahanan asal Indonesia dan Swedia.
Kedatangan Menhan ke Swedia merupakan tindak lanjut dari persetujuan kerja sama dalam bidang pertahanan yang telah ditandangani Menhan RI bersama Menhan Swedia di Kantor Kementerian Pertahanan RI, Jakarta, pada awal Desember 2016.
“Semoga apa yang dibicarakan ini bisa terlaksana. Sebagai wujud keseriusan kami untuk kerja sama, di sini kita bawa 5 (lima) Direktur perusahaan industri pertahanan lokal dan pejabat utama dari Kementerian Pertahanan Republik Indonesia,” ujarnya.
Menhan Swedia mengapresiasi kedatangan Menhan RI beserta rombongan. Menhan Swedia menilai pertemuan kedua Menhan dapat meningkatkan mutu pertemuan sebagai mitra strategis, khususnya di bidang pertahanan.
“Nantinya kami akan melakukan pertemuan lebih dalam lagi. Kami juga punya banyak agenda dan kerja sama lain. Terimakasih atas dukungan dan kunjungan ini,” lanjut Menhan Swedia.
Hal senada dikatakan Direktur Jenderal Potensi Pertahanan Kemhan Dr. Sutrimo Sumarlan. Menurutnya, apabila Indonesia telah memastikan untuk membeli alutsista jet tempur dari Swedia, maka harus ada beberapa hal prasyarat pemenuhan kebutuhan persenjataan yang telah disepakati dalam Memorandum of Undertanding (MoU) akhir 2016.
View attachment 395792
“Sesuai UU Pertahanan Negara, yaitu harus ada kesediaan untuk memberikan produksi offset, koordinasi dengan sistem G to G, dan transfer of technology (ToT),” ungkap Dirjen Pothan.
Syarat lain yang perlu diperhatikan ialah transfer alih teknologi wajib melibatkan industri pertahanan lokal dari BUMN dan swasta. Bahkan, Swedia juga harus memastikan adanya garansi tidak akan terjadi potensi embargo di masa depan serta jaminan kelangsungan suku cadang maupun sistem pemeliharaan alutsista.
Lebih jauh diungkapkan bahwa TNI memiliki banyak perawat tempur berusia di atas 30 tahun serta kapal perang yang berumur lebih 40 tahun. Jika tidak ada aral, maka alutista laut dan udara usang itu akan diganti dengan alustista baru yang dibeli dari Swedia.
“Hanya saja itu masih wacana. Tahun depan baru kita pikirkan mengenai alutista apa saja yang sesuai kebutuhan kita. Intinya segala kemungkinan itu (wacana pembelian) tetap menunggu setelah dilaporkan ke Presiden,” jelas Dirjen Pothan.
Kepala Badan Sarana Pertahanan (Kabaranahan) Kemhan Laksda TNI Leonardi menambahkan, tujuan kedatangan Menhan Ryamizard Ryacudu dan sejumlah pejabat utama Kemhan ialah untuk menjajaki kerja sama bidang pertahanan bersama stakeholder dari industri pertahanan Swedia.
“Contohnya, Swedia menawarkan kemungkinan kerja sama dalam pengadaan kapal, sementara kita juga sudah punya program-program untuk pengadaan kapal itu. Kita masih memikirkan apakah akan memilih Swedia atau negara lain,” ujar Kabaranahan menutup pembicaraan. (RAF)
https://www.kemhan.go.id/2017/05/09...tempur-dan-kapal-tempur-yang-telah-usang.html