What's new

Indonesia Defence Forum

Korps Marinir TNI AL Teruskan Rencana Pengadaan Tank BMP-3 dan Panser Amfibi BT-3F
Original 15 Nov. 2017


Aryo_nugroho

Pengikut 9330

Ikuti
a4bb93c43d03ec2014ddb3db1515ca4f.jpg
http://www.defence.pk
Selain defile pasukan dan alutsista dalam HUT Korps Marinir TNI AL yang ke-72, salah satu yang ditunggu-tunggu adalah rencana pengadaan baru alutsista Korps Marinir TNI AL. Selain karena memang sebagian panser dan tank amfibi seperti BTR-50P dan PT-76 sudah menua, Korps Marinir sendiri tengah dalam masa pengembangan organisasi dengan pendirian Pasmar 3 di Sorong dan pembentukan YonMarhanlan di Pontianak, Tarakan, dan Sorong.

Pemekaran organisasi itu tentu membawa konsekuensi bahwa Korps Marinir membutuhkan alutsista khususnya pengadaan tank amfibi dan panser amfibi, di luar pengadaan ranratfib, rantis, dan ranratfib pengangkut meriam artileri. Untungnya, posisi strategis Korps Marinir TNI AL sebagai pasukan pemukul TNI membuat pengadaan alutsista tersebut diprioritaskan.

Dalam sambutannya dalam upacara HUT ke-72 Korps Marinir yang bertemakan “Marinir Prajurit Pejuang dan Profesional”, KSAL Laksamana Ade Supandi mengatakan bahwa Korps Marinir akan melanjutkan pengadaan 27 unit tank amfibi dan 22 unit ranpur angkut personil untuk Marinir.

c8ce3366dd46122fdaa9d7272b7dec6a.jpg
http://www.weaponews.com
Walaupun tidak menyebut merk, besar dugaan bahwa alutsista tersebut akan didatangkan dari Rusia. Untuk tank amfibi, kemungkinan Korps Marinir akan meneruskan pengadaan tank amfibi BMP-3F yang memang sudah dibeli dalam jumlah besar dan memenuhi kebutuhan Marinir. Kandidat lainnya adalah 2S25 Sprut-SD, tetapi mengingat harganya yang cukup mahal, sepertinya Korps Marinir lebih tertarik untuk membeli tambahan BMP-3F lagi untuk menggantikan PT-76.

Sementara untuk kendaraan angkut pasukan, kandidat terkuatnya tentu adalah BT-3F, yang sudah diinspeksi oleh tim teknis dari TNI AL dan Korps Marinir. BT-3F yang merupakan hasil modifikasi dari BMP-3 menawarkan hull yang dimodifikasi untuk mengangkut pasukan, dengan bentuk mirip seperti BTR-50P yang besar di depan.

008b924eaa5166410ea5ca23bfccd75b.jpg
Pemilik hak cipta
Prajurit Marinir keluar dari pintu utama atas yang membuka ke arah belakang dari kabin utama, dimana prajurit yang ada duduk berhadap-hadapan. BT-3F menyediakan akomodasi sampai 14 orang prajurit, masih kalah dari BTR-50P yang akan digantikannya tetapi menawarkan kesamaan mesin dan suku cadang dengan BMP-3F. Satu BT-3F sendiri hanya mengusung sistem senapan mesin sedang 7,62mm untuk perlindungan kendaraan.


Indonesian Marines corps to acquire Bt3F and Bmp 3F
 
Weeeeww the side folding stock looks more promising for export market.:yahoo:
it seems someone has learned a lot about the market taste :-)and yes do not forget to redisign handguard and those ugly carry handle consept:what:
 
Papah menghilang broh, kira2 nanti bagaimana endingnya? Ketangkap setelah berbulan2, atau lari keluar negri? Is this Narcos - Indonesian sequel?
 
Indonesian army continue its domination in AARM 2017

Medals Presentation Ceremony for Machine Gun Match 1 - Single Pair
23511347_1738404203121679_5060912365775225932_o.jpg

Gold: 1st Sergeant Samsudin and 1st Sergeant Turyanto (Indonesia)
Silver: 1st Sergeant Akbar and 1st Private Hardiansyah (Indonesia)
Bronze: LCP Muhammad Erwan Bin Muhammad Hilmi and LCP Mohamad Samsul Bin Sulong (Brunei)

Medals Presentation Ceremony for Carbine Match 1 - Individual
23511129_1738404063121693_8099583397772267410_o.jpg

Gold: Chief Private Zulkarnain Amrullah (Indonesia)
Silver: 2LT Yuttana Nimnual (Thailand)
Bronze: SSG Angelo Bonagua (Philippines)

Medals Presentation Ceremony for Pistol (Men) Match 1 - Individual
23669005_1738403626455070_6290622362153561950_o.jpg

Gold: 1st Lieutenant Safrin Sihombing (Indonesia)
Silver: 2LT Thanawut Thammawai (Thailand)
Bronze: 1WO On Shaw Ming (Singapore) - received on his behalf by MSG Lim Jah Joon

Medals Presentation Ceremony for Pistol (Ladies) Match 1 - Individual
23551046_1738403859788380_6094503566868229104_o.jpg

Gold: PFC Tanaporn Paniram (Thailand)
Silver: CPL Nuttika Nonthakotr (Thailand)
Bronze: 1st Sergeant Pratiwi Kartikasari (Indonesia)

Papah menghilang broh, kira2 nanti bagaimana endingnya? Ketangkap setelah berbulan2, atau lari keluar negri? Is this Narcos - Indonesian sequel?

Papah orang sakti, bisa menghilang.
 
Papah menghilang broh, kira2 nanti bagaimana endingnya? Ketangkap setelah berbulan2, atau lari keluar negri? Is this Narcos - Indonesian sequel?
Wondering...what Trump thinks about this...someone who thinks "highly" of Trump is missing. Life is a roller coaster ride.
 
TNI AL AKAN TAMBAH ALUTSISTA WUJUDKAN MEF PADA 2024
16 NOVEMBER 2017 DIANEKO_LC LEAVE A COMMENT


Kepala Staf Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) Laksamana Ade Supandi mengatakan sedang membangun postur Angkatan Laut ke depan. Menurut dia, saat ini ada beberapa hal yang menjadi prioritas utama dalam mencapai target Kekuatan Pokok Minimun (MEF) pada 2024.

“Beberapa yang jadi prioritas adalah pertama, kapal kombatan,” ujar Ade kepada awak media saat acara penyambutan KRI Bima Suci-945 di Dermaga Jakarta Internasional Container Terminal, Jakarta, Kamis, 16 November 2017.

Ade berujar selain membutuhkan kapal kombatan, TNI AL juga membutuhkan kapal patroli. Sebab, kata dia, kapal patroli diperlukan untuk kerja sama membantu Kementerian Kelautan dan Perikanan. “Melengkapi kapal patroli untuk bantu Bu Susi (Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pujiastuti),” katanya.

Ade menuturkan TNI AL juga membutuhkan pesawat udara. Hal ini, kata dia, untuk memperkuat Korps Marinir AL. “Itu prioritas juga semua,” ucapnya.

Ade berharap capaian pada 2024 dalam Kekuatan Pokok Minimum dapat terwujud. Dia mengatakan telah memberikan laporan kepada Kementerian Pertahanan terkait hal tersebut. “Harus terwujudlah, 151 kapal, kemudian 66 pesawat terbang, dan 330 kendaraan tempur Marinir,” tuturnya.

Menurut Ade, kebutuhan alat utama sistem persenjataan (alutsista) AL memang telah ditargetkan dalam Kekuatan Pokok Minimum. Saat ini, kata dia, Kekuatan Pokok Minimum telah sampai pada tahap kedua. “Kita baru jalan tiga tahun, tahap kedua sekarang tinggal dua tahun,” ujarnya.

Sebelumnya, saat memimpin upacara Peringatan HUT Ke-72 Korps Marinir, di Bhumi Marinir Cilandak pada Rabu, 15 November 2017, Ade mengatakan akan melanjutkan pengadaan alutsista pendukung kekuatan tempur Korps Marinir. Pengadaan tersebut salah satunya dimaksudkan untuk mengganti alutsista yang telah tua.

“Marinir akan melanjutkan pengadaan 27 unit Tank Amfibi, 22 Unit Ranpur Angkut Personel serta beberapa unit Ranratfib, Rantis, dan Ranratfib angkut artileri sekaligus menghapus sejumlah alutsista berusia tua,” ucap Ade dalam amanatnya.

Photo : KRI Tombak – 629 (Istimewa)

Sumber : Tempo
 
This is what happens when you don't have sufficient R&D capabilities, this missile is somewhat "ecek-ecek" without no clear goal to achieve (these kind of missile already developed by PT. Sari Bahari as Petir V-101, its performance is also better)

"Ecek-ecek" because they are still learning as they are (after all) still student, and it is an independent project. They deserve appreciation.

We need more talent in missile making and this is a good step. One day these students could join Petir (or other) project and contribute based on the experience they have.
 
Back
Top Bottom