papacita
FULL MEMBER
- Joined
- Jul 14, 2016
- Messages
- 188
- Reaction score
- 0
- Country
- Location
Indonesian stocks, 2nd best performer of 2016 in Asia Pasific, 5th best in the world
https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/d-3384126/ihsg-urutan-5-terbaik-dunia
Jakarta - Di tengah kondisi perekonomian global yang bergejolak, pertumbuhan ekonomi Indonesia dinilai masih cukup terjaga. Kondisi ekonomi domestik yang cukup kuat dinilai dapat mendorong rupiah dan penguatan nilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Tercatat, hingga 29 Desember 2016, IHSG ditutup pada posisi 5.302,57, meningkat sebesar 15,45% dibandingkan posisi penutupan tahun lalu.
"Pertumbuhan IHSG sebesar 15,45% merupakan pertumbuhan indeks terbaik kedua di kawasan Asia Pasifik dan ranking 5 terbaik dunia," ungkap Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad di Kantornya, Jakarta, Jumat (30/12/2016).
Dari sisi penambahan jumlah emiten, terang Mulaman, di tahun 2016 ini, Bursa Efek Indonesia (BEI) berhasil menambah 16 emiten baru.
"Itu suatu angka yang jauh lebih baik dari Bursa Efek Singapura dan Filipina yang masing-masing justru kehilangan atau minus 10 dan 1 emiten di tahun yang sama," kata dia.
Sementara itu, lanjut dia, kondisi stabilitas sektor jasa keuangan Indonesia masih berada dalam kondisi normal. OJK juga mencatat, tingkat kesehatan lembaga jasa keuangan juga masih dalam kondisi terjaga dengan didukung tingkat permodalan yang tinggi dan likuiditas yang memadai.
Salah satu faktor yang dinilai membuat perekonomian domestik berkembang, kata Muliaman, adalah karena keberhasilan dari program tax amnesty yang tengah dilakukan.
"Sentimen positif domestik terkait perkembangan perekonomian yang lebih baik dari ekspektasi pasar dan program keberhasilan tax amnesty mampu menjaga penguatan IHSG dan nilai tukar," tutupnya.
https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/d-3384126/ihsg-urutan-5-terbaik-dunia
Jakarta - Di tengah kondisi perekonomian global yang bergejolak, pertumbuhan ekonomi Indonesia dinilai masih cukup terjaga. Kondisi ekonomi domestik yang cukup kuat dinilai dapat mendorong rupiah dan penguatan nilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Tercatat, hingga 29 Desember 2016, IHSG ditutup pada posisi 5.302,57, meningkat sebesar 15,45% dibandingkan posisi penutupan tahun lalu.
"Pertumbuhan IHSG sebesar 15,45% merupakan pertumbuhan indeks terbaik kedua di kawasan Asia Pasifik dan ranking 5 terbaik dunia," ungkap Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad di Kantornya, Jakarta, Jumat (30/12/2016).
Dari sisi penambahan jumlah emiten, terang Mulaman, di tahun 2016 ini, Bursa Efek Indonesia (BEI) berhasil menambah 16 emiten baru.
"Itu suatu angka yang jauh lebih baik dari Bursa Efek Singapura dan Filipina yang masing-masing justru kehilangan atau minus 10 dan 1 emiten di tahun yang sama," kata dia.
Sementara itu, lanjut dia, kondisi stabilitas sektor jasa keuangan Indonesia masih berada dalam kondisi normal. OJK juga mencatat, tingkat kesehatan lembaga jasa keuangan juga masih dalam kondisi terjaga dengan didukung tingkat permodalan yang tinggi dan likuiditas yang memadai.
Salah satu faktor yang dinilai membuat perekonomian domestik berkembang, kata Muliaman, adalah karena keberhasilan dari program tax amnesty yang tengah dilakukan.
"Sentimen positif domestik terkait perkembangan perekonomian yang lebih baik dari ekspektasi pasar dan program keberhasilan tax amnesty mampu menjaga penguatan IHSG dan nilai tukar," tutupnya.