Agree
Kalau memang U214 ya pilih Korsel biar kerjasama PAL-DSME semakin erat
Anyway, itu fasilitas pembuatan Kasel PAL bisa nge-handle U214 atau Kasel lain yg 2000+ ton?
Loh kan pembuatan Pangkalan Militer di pulau-pulau terluar udah jalan dari tahun-tahun sebelumnya, lagian AL kita juga masih punya penegakkan hukum di laut apalagi Bakamla juga masih sangat terbatas jumlah kapal dan personilnya
Jadi Kogabwilhan udah operasional ya?
Ada yg tau gimana pembagian Kodal/rantai komando antara Kogabwilhan dengan Kodam, Koopsau, dan Koarmada? Apakah kyk united combatant command AS atau theater commandnya PLA?
Gak bisa dipukul rata nilai kontrak dibagi per aircraft karena diluar pesawatnya itu sendiri dalam kontrak juga ada pembelian suku cadang, mesin cadangan, vulcan cadangan, radar cadangan, paket EW, biaya training, dsb, dsb...
Nah, don't expect anything from her or any other Human Rights SJW/activist in her circles
Mereka cuma ngeberitaiin dari satu sisi dan selalu diam ketika ada oknum papua yg ngelakuin pelanggaran hukum apalagi child soldier, HAM mereka itu pesanan
Liat aja kasus pengungsi Nduga, narasinya selalu...
Bisa jadi, media sekelas T*mpo/CNBC pun kalau beritain masalah Hankam, alutsista, dsb-nya suka agak aneh atau bahkan ngaco mulai dari nangkep konteks narasumber sampe nge-translate istilah persenjataan
Mungkin dulu hal-hal kyk gini gak kerasa tapi ketika TNI makin kesini makin modern dan makin...
Here's an article on local media about the impact of the new capital city on Indonesia's defense/military
https://pinterpolitik.com/ibu-kota-baru-tni-dilemahkan/